Protes Mantan Napi Sodomi Wagiman, Warga Pasang Spanduk Penolakan
Cari Berita

Advertisement

Protes Mantan Napi Sodomi Wagiman, Warga Pasang Spanduk Penolakan

Duta Islam #03
Sabtu, 10 Februari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Istimewa
DutaIslam.Com - Mantan Napi Sodomi Ahmad Khoirun Nasihin alias Wagiman mulai mendapat protes dari warga Dukuh Seti Pati jelang Muktamar Jamiyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah Indonesia (Jatmi), dimana Wagiman sebagai Rois Aam-nya. Protes terhadap Wagiman muncul melalu sejumlah spanduk yang dipasang di sejumlah titik di desa kediamannya, Desa Semplung Dukuh Seti Pati.

Setidaknya ada dua foto spanduk yang dipasang di tempat strategis sebagai protes terhadap Wagiman yang diterima redaksi Dutaislam.com, Sabtu (10/02/2018). Spanduk pertama berwarna kuning berisi kalimat penolakan tegas.

"Warga dan masyarakat Dukuh Seti Pati menolak dengan tegas aksi-aksi kekerasan  dan kejahatan seksual/sodomi terhadap anak-anak di bawah umur dan pelaku LGBT" demikian bunyi kalimat penolakan tersebut.

Spanduk kedua berupa imbauan kepada warga agar berhati-hati dan selalu menjaga anak-anak agar tidak menjadi korban sodomi.

"Hati-hati predator anak di sekeliling kita. Jaga diri, keluarga, serta anak-anak kita untuk tidak menjadi korban nafsu sodomi. Stop Sodomi" demikian kalimat imbauan dalam spanduk kedua.

Sebagaimana diberitakan, Wagiman akhir-akhir ini dikabarkan mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri acara Muktamar Jamiyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah Indonesia (Jatmi), dimana Wagiman sebagai Rois Aam-nya.

Jokowi direncanakan hadir ke kediaman Wagiman di Ponpes AKN Marzuqi, Slempung, Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu, 10 Maret 2018. Foto pertemuan itu viral di kalangan Netizen, terutama nahdliyyin yang dulu pernah dibuat repot oleh Wagiman karena sederet perbuatan tak terpunjinya kepada para santri, korban sodomi.

Selain itu, kalangan tarekat yang diakui oleh Nahdlatul Ulama (NU) juga merasa dirugikan atas kasus yang menimpanya pada Oktober 2009 lalu sehingga divonis 7,5 tahun penjara. Belum soal klaim Wagiman yang mendakwakan dimana-mana (waktu itu), sebagai murid KH Abdullah Salam, Kajen, Pati.

Sederet kasus yang menimpanya itu membuat kalangan muda NU di Pati khususnya, keberatan atas kedatangan Presiden Jokowi. Fasilullisan misalnya, ia tidak akan lupa perbuatan sang ketua tarekat yak nah bin tidak jelas asal-usulnya itu, kepada para korban sodomi yang didampingi.

Kepada Dutaislam.com, Fasilul menerangkan, pada tahun 2009 itu korban sodomi Wagiman mencapai 50 orang lebih. Sementara istrinya, lanjut Fasilul, masih perawan walau sudah dinikahi selama delapan tahun, waktu kejadian. LGBT, mbah?

"Aku juga terus awasi, korban pas persidangan aku yang kawal, aku yang angkut. Aku cuma ditemani enam orang Banser, di bawah komando Kang Arifin Kajen, ditemani tiga mobil relawan," kata Fasihullisan kepada Dutaislam.com, Kamis (08/02/2018) siang.

Anehnya, ketika mengawal itu, Fasilullisan mengaku sempat diteror orang suruhan Wagiman, alias Nasihin. "Aku diteror 5 truk massa bayaran Nasihin, di bawah komando kepala Desa Kembang yang preman dan ratusan preman bayaran," jelas aktivis anti LGBT tersebut.

Karena itulah, Fasilul lebih mengenal karakter Wagiman sebagai preman LGBT daripada kiai, apalagi pengamal tarekat. Baginya, Wagiman adalah dukun sakti, tidak pas disebut kiai yangtawadlu' (rendah hati) dan wira'i (menjaga diri dari perbuatan tercela).

Keterangan Fasilul dibenarkan oleh Ibda', tetangga rumah Wagiman satu kecamatan Dukuhseti, Pati. "Ya memang wonge ki rodo"wandu" (orangnya rada-rada bencong). Bapakku dulu ngajar di situ dan sering khutbah di situ. Ngajar pondok juga. Tapi sejak 2015 keluar karena tidak cocok dengan sikap Nasihin yang arogan," kata Ibda' kepada Dutaislam.com.

Soal istri Wagiman, Ibda' sama keterangan dengan Fasilul. "Aku juga pernah ketemu sama istrinya. Tapi gak pernah diulek-ulek blas(dielus-elus sama sekali). Ayu padahal. Tapi sejak beliau di penjara dulu gak tahu ke mana," kata Ibda'.

Wagiman Pernah Cemburu
Korban sodomi Wagiman sangat banyak. Sayangnya, mereka banyak yang takut melapor sehingga tidak tercium oleh media. Fasilullisan hanya mendampingi beberapa korban saja pada tahun 2009.

Pernah terjadi Wagiman cemburu karena "kekasih"nya, yang juga santri laki-laki di situ, ketahuan pacaran dengan seorang gadis cantik.

"Saat ketahuan itu (pacaran), motornya dibakar, pacarnya (cewek) dipukuli, dan ibunya yang cewek dipanggil dan dipukuli," kata Fasilullisan.

Sayangnya, kata Fasilul, ia baru mengetahui tragedi kekerasan tersebut setelah dua minggu sejak kejadian. "Orangnya memang takut sekali," imbuhnya kepada Dutaislam.com.

Ia masih menduga jika Wagiman sampai sekarang masih mempraktikkan tindak homoseksual. "Sampai hari ini kita masih sinyalir praktik homoseksual masih berjalan, cuma korban tidak berani bersuara," terangnya.

Fasilul juga berharap Presiden Jokowi tidak jadi hadir ke Muktamar Jatmi yang ketuanya adalah mantan narapidana sodomi tujuh tahun penjara tersebut. Wagiman oh Wagiman!

"Itu untuk membuktikan komitmen presiden tak dukung LGBT dan tetap melindungi anak di bawah umur dari kekerasan seks," pungkas Fasilul. [dutaislam.com/pin/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB