![]() |
Foto: Istimewa (kemudian diedit) |
Namun ternyata, tidak semua pendukung MCA merasa minder, justru ada juga geng sombong yang koar-koar (di grupnya) siap melawan. Salah satunya terjadi di grup WA Duta Sahabat Subuh.
Ketika salah satu anggota grup, Abdul Rozak membagikan berita tertangkapnya anggota MCA, anggota yang lain merespon begini:
"Jangan risau, mati satu tumbuh seribu," kata Budi.
"Dia kira kita takut, mereka kira kita takut," kata Fajar.
Pada kesempatan lain, seorang anggota grup ada yang membagikan sebuah tulisan dari Jawapos yang menyebut ada politisasi masjid bermodus gerakan sholat subuh. Dia memberikan caption, "Sahabat subuh tidak berpolitik, tapi teman2 yang tergabung du Sahabat Subuh harus punya sikap politik. Mereka mulai memuat berita2 menyudutkan hati2".
Budi, lagi-lagi komentar, "Ummat makin taat seharusnya didukung, ummat makin bersatu seharusnya didukung".
"Setuju," kata Heri.
Aditya mengatakan, "Pena lawan pena".
Itulah obrolan mereka di grup WA (sok ngislami) Duta Sahabat Subuh. Bukannya sadar atas perilaku mereka yang memanfaatkan agama untuk kepentingan, malah nerocos dengan kesombongannya. Innalillah... wa akhirul kalam semoga kita diberi petunjuk-Nya. [dutaislam.com/gg]
