Ini Perbedaan Berpikir Radikal dan Aliran Radikal
Cari Berita

Advertisement

Ini Perbedaan Berpikir Radikal dan Aliran Radikal

Duta Islam #02
Selasa, 13 Februari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda Sarjana XXIII STAINU Temanggung, Prof Dr Muhibbin Noor Koordinator Kopertais X Jawa Tengah mengatakan perbedaan kata radikal dalam Islam.

"Kata radikal tidak aslinya tidaklah buruk. Misalnya, STAINU Temanggung melakukan perubahan radikal. Itu artinya, STAINU melakukan perubahan di bidang manajemen, kualitas dosennya dan lainnya. Lainnya halnya dengan radikal dalam Islam sekarang, itu lebih pada pemahaman Islam yang dangkal," kata Muhibbin yang juga Rektor UIN Walisongo Semarang itu di Gedung Pemuda Temanggung, Selasa (13/2/2018).

Guru besar asal Demak ini juga menghimbau, berpikir bebas sah-sah saja asalkan sesuai koridor. Yang tidak boleh menurutnya adalah melakukan tindakan radikal atas pemahaman agama yang kurang tepat dan tidak toleran.

Pihaknya juga mengilustrasikan cerita tentang pemahaman akan hewan gajah yang pada intinya tiap orang memiliki persepsi berbeda tentang gajah itu. Ia mendorong, dari cerita atas gajah itu, padangan yang beda tidak boleh ada pertikaian.

"Zaman now banyak orang yang hafalnya satu, dua, ayat atau hadist saja, namun mereka mudah menyalahkan orang lain yang berbeda," lanjutnya.

Ini berbahaya, kalau ada orang yang memiliki pendapat orang

"Banyak pemuda yang belajar dari Google atau perguruan tinggi saja, namun ia mudah memahami hal itu sebagai kebenaran hak. Mereka menganggap bahwa yang berbeda dengan mereka kafir, halal darahnya dan akhirnya mereka tidak toleran dengan golongan lain," terang Muhibbin.

Pihaknya mewanti-wanti kaum akademisi dirasuki paham sejengkal dan akhirnya radikal yang berbentuk tindakan menyalahkan, mengafirkan dan menghalalkan darah orang lain ketika tidak sama dengan mereka. "Tapi saya optimis, sarjana STAINU Temanggung sangat berbeda dengan yang lain karena dilakukan pendekatan pendidikan ala ahlussunnah waljamaah," tandasnya dia di hadapan ratusan orang itu.

Dalam wisuda itu, hadir perwakilan LPTNU, PWNU Jawa Tengah, PCNU Temangggung,  BPPPTNU Temanggung, Prof Dr H Muhibbin Noor, MA, Koordinator Kopertais Wilayah X Jawa Tengah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang mewakili Bupati Temanggung, Bank Jateng dan Bank Syariah, tamu undangan dari Kodim, Polres, SKPD dan pejabat Temanggung yang hadir. Hadir pula para anggota Senat, kiai, alim ulama, orang tua dan wisudawan, civitas akademika STAINU Temanggung. [dutaislam.com/ibda'/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB