![]() |
Ilustrasi: Istimewa |
Sabtu tgl 17 februari tahun 2018 jam 14.10.
Di ruang tamu kedatangan sesorang yang tak dikenal.
Dengan mengucapkan salam, oleh istri saya, kemudian dipersilahkan.
Istri saya menanyakan asal orang tersebut, katanya dari kiaracondong.
Istri saya (ditemani anak saya SMP) menanyakan tentang maksud kesini.
Bahwa menanyakan siapa pemilik yayasan ini.
Mendengar percakapan tersebut, saya yg sedang di ruang tengah mendekati.
Saya, dalam posisi yang masih berdiri,
Orang tersebut tatapan tajam dan melotot, berpakaian levis, dengan memegang erat tas dan tangan kanan dimasukan dalam tas.
Spontan orang tersebut bertanya: Bapa ustadz yah?
Siapa pemilik yayasan ini.
Spontan saya jawab: saya bukan ustadz, bukan pemilik yayasan ini.
Pertanyaan itu diulang tiga kali.
Jadi bapak penunggu rumah ini,
Bapak ustadz yah, dimana ustadznya saya mau..., dimana ustadznya saya mau..., dimana ustadnya saya mau, saya mau saya mau.
Saya jawab: bukan, saya bukan ustadz. Nggak tahu.
...ya sudah kalau nggak tahu ustadz, dimana ustadz.
Sambil memandangi kearah photo keluarga di dinding dan wajah saya
Lantas pergi dengan buru-buru.
Kepada Dutaislam.com, Ayik Heriansyah menceritakan kejadian yang dialami Ustadz Mutobi'in di atas. Ayik membenarkan kejadian tersebut karena dia sendiri klarifikasi atas kejadian itu.
"Ini kejadian benar yang dialami Ust Mutobi'in wakil ketua PCNU Kab Bandung. Dia punya madrasah di atas bukit. Hari jumat kemarin saya ke rumahnya nganter Buletin (Buletin NU Ar Risalah)," kata Ayik, Senin (19/02/2018).
Keterangan Ayik, Ustadz Mutobi'in sengaja menutupi dirinya di depan orang tidak dikenal itu untuk menyelamatkan diri karena sudah tau ada yang janggal. Ustadz Mutobi'in mempunyai yayasan Attanwir di desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. [dutaislam.com/gg]
