![]() |
Gus Mus ketika menerima penghargaan "Yap Thiam Hien Award", diserahkan Menteri Susi, Rabu (24/01/2018). Foto: kompas.com |
Penghargaan Yap Thiam Hien yang diselenggarakan Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia, menganugerahkan penghargaan ini dalam acara di Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat, Rabu malam 24 Januari 2018.
Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang disaksikan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ketua Yayasan Yap Thiam Hien Todung Mulya Lubis, Komisioner Komisi Yudisal Sukma Violetta.
Ketika menanggapi pemberian penghargaan ini, Gus Mus menilai berlebihan dan tidak mengetahui dasar dirinya mendapatkan "Yap Thiam Hien Award" ini.
"Ini sebenarnya tidak pantas, alasan apa memilih saya. Sebenarnya HAM itu tidak tahu," kata Gus Mus saat pidato pemberian penghargaan, sebagaimana dilansir Antara (24/01/2018).
Ia mengaku hanya memperoleh pendidikan formal sampai kelas satu Tsanawiyyah (setingkat satu SMP) dan lebih banyak mendapat pendidikan dari pondok pesantren.
"Guru-gurusaya adalah orang-orang sederhana yang mengajarkan bahwa Indonesia `rumahmu, itu saja, dan saya akan menjaga rumahku. Sedangkan hak asasi itu tahu setelah saya ketemu dengan orang milinea-milinea," katanya yang langsung disambut tawa para hadirin.
Gus Mus mengatakan di pesantren itu diajari untuk lebih mengutamakan kewajiban, sehingga dalam memaknai hak sehingga kewajiban dirinya untuk menghargai hak orang lain dan hak asasi manusia. [dutaislam.com/gg]
Source: Antara
