Para Wali Kadang Saling Puji, Saling Merendah, Kadang Pula Berseteru. Aneh Yah?
Cari Berita

Advertisement

Para Wali Kadang Saling Puji, Saling Merendah, Kadang Pula Berseteru. Aneh Yah?

Rabu, 10 Januari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Riwayat di dalam tafsir al-Thabari menjelaskan surat Yunus: 62
Oleh KH Ubaidillah Shodaqah

DutaIslam.Com - Mbah Kiai Thohir Muthohhir (bukan nama asli) sering dirasani mbah Kiai Shofi (juga bukan nama asli) di muka orang-orang yang sering sowan ke ndalem mbah Thohir. Sebagai manusia apalagi waktu itu masih muda, Kiai Thohir merasa jengkel. Beberapa tahun setelah kewafatan Kiai Shofi rahimahullah rasa jengkel itu kadang masih timbul. 

Namun demikian, malam harinya Kiai Thohir ditemui Kiao Shofi dalam mimpi. Kata Kiai Shofi: "Halah,,, begitu saja kok jengkel, marah!" sambil menyikut-nyikut Kiai Thohir pelan-pelan.

Kadang orang-orang yang memiliki kedekatan dan derajat tinggi dihadapanNya saling menutupi dan merahasiakan kedudukan tingginya dihadapan ummat. Bisa saling memuji, bisa saling merendah juga kadang dengan menampakkan perseteruan. Aneh,,, ya memang mereka orang-orang aneh, khoriq lil adati. Demikian penjelasan undergroundnya. ( ha ha ).

Kita sebagai rakyat jelatanya harus arif mensikapi 'perselisihan dlohir' para alim sesepuh-sesepuh kita. Setidaknya jopa-japu Syaikh Ibnu Ruslan rahimahullah harus kita ingat,

( وما جرى بين الصحاب نسكت @ عنه و اجر الاجتهاد نثبت )

Apa yang terjadi diantara para sahabat dari berbagai peristiwa perselisihan, kita diam tidak membahas (secara terbuka dan menyalahkan satu membenarkan lain) alias membisu. Itulah ijtihad beliau-beliau radliyallahu anhum. Dan kita yakin pahala bagi ijtihad beliau-beliu. Tentu dengan memperluas kalimat shahabi dengan syuyukhi, guru-guru, alim ulama, dan kiai-kiai kita. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB