Mengapa Umat Islam Mudah Tersulut, Ini Penjelasan Kiai Masdar Farid
Cari Berita

Advertisement

Mengapa Umat Islam Mudah Tersulut, Ini Penjelasan Kiai Masdar Farid

Duta Islam #03
Jumat, 26 Januari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Foto: Istimewa
DutaIslam.Com – Uma Islam Indonesia berbeda dengan Umat Islam negara lain. Indonesia negara Islam terbesar di dunia dengan tiga zona waktu dan bahasa yang berbeda-beda. Sedangkan di negara Islam lain, hanya satu zona waktu dan bahasa. Kekayaan itu mesti disyukuri sebagai ciri khas bangsa Indonesia.

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi mengatakan, kekayaan Umat Islam Indonesia ini perlu disukuri sebagai sebuah ciri khas.

"Inilah Islam Nusantara yang berbeda dari yang lain," katanya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad, Haul Sewindu Gus Dur, dan Harlah ke-92 NU di Pondok Pesantren Ar-Ridho, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (25/1) sebagaimana dilansir dari NU Online.

Meskipun demikian, kata Kiai Farid, pelajaran dan pengajaran mengenai agama Islam di Indonesia perlu direkonstruksi. Tujuannya agar memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Pembaruan mesti ditularkan kepada generasi Islam selanjutnya.

"Dalam Al-Qur’an, sebanyak lima per enam adalah tentang masa lalu. Bercerita soal sejarah agama agama terdahulu. Kita mesti pelajari itu. Sejarah wajib dipelajari. Bukan tentang dongengnya, tapi terkait nilai yang terkandung dalam agama terdahulu," katanya.

Sangat disayangkan sikap sebagian besar umat Islam yang enggan mempelajari sejarah. Terutama orang yang lebih memetingkan peperangan. Padahal, untuk membangun sebuah perubahan yang kian maju, tidak hanya bisa dilakukan dengan bermodalkan batu dan pedang.

"Orang kita (umat Islam) hanya fokus pada pembelajaran perang, mestinya kita belajar di bidang ilmu lainnya. Dari sejarah agama-agama terdahulu yang berkaitan dengan ilmu sosial, politik, dan ekonomi," jelas Kiai Farid.

Menurut Kiai Farid, kalau yang dipelajari hanya ilmu yang berkaitan dengan peperangan, maka tidak heran banyak pihak yang mudah tersulut dan terprovokasi untuk menyerang agama atau keyakinan lain yang berbeda.

“Dengan memahami sejarah dan ilmu lainnya, umat Islam akan menjadi khairu ummah. Sejarah perlu dan wajib dipelajari. Kita perlu terbuka terhadap sejarah," pungkasnya. [dutaislam.com/Aru Elgete/Fathoni/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB