![]() |
Manuskrip tahlil berusia lebih dari 200 tahun. (Foto: Fb. Muhammad Rofi'i Ismail) |
"Kami telah menemukan manuskrip tahlil dari kitab peninggalan mbah KH. Moch Ilyas (Penarip Mojokerto) yang berasal dari kesesi Pekalongan dalam kitab tulisan tangan dari kertas kulit yang usianya lebih dari 200 tahun," tulis Kiai Rofi'i (20/10/2017).
Kiai Rofi'i sebelumnya menceritakan tentang kebiasaan sebagian kiai NU yang ketika ditanya sejak kapan dan dari siapa tahlil itu, mereka biasanya menjawab dari walisongo. Jawaban ini menurut Kiai Rofi'i ada benarnya berdasarkan manuskrip tersebut.
Kiai Rofi'i menjelaskan bahwa pada manuskrip tersebut tertulis "Ratib kang dilampahake kyai pondok Tegal Sari (Ponorogo)" yang berdiri pada 1722 M.
"Kalimat-kalimatnya persis dengan yang ada sekarang termasuk sholawatnya yang tidak pernah kami temukan dari kitab-kitab Mu'tabaroh," kata Kiai Rofi'i.
Hanya saja, lanjutnya, ayat ayat al-Qur'annya lebih banyak 2x lipat. "Mungkin yang ada sekarang ini adalah ringkasan dan pada akhirnya ada do'a untuk arwah," tambahnya. [dutaislam.com/gg]
