![]() |
Foto: Istimewa |
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Rumadi menilai, umat Islam Indonesia saat ini mengalami keberagamaan yang terlalu sensitif.
“Sensitif yang terlalu berlebihan,” katanya sebagaimana dirilis NU Online, Rabu (10/01/2017).
Efek dari sikap sensitif yang berlebihan dalam beragama menurut Rumadi diantaranya adalah mudah tersinggung, marah, reaksioner, menyerang siapa saja yang berbeda dengan pemahamannya, dan lain sebagainya. Hal itu menyebabkan ruang sosial menjadi sangat terbatasi.
“Tidak ada ruang dimana dulu orang bisa bercanda, ruang orang untuk berbeda pendapat itu semakin sempit,” jelasnya.
“Jadi candaan, berbeda pendapat kemudian dianggap menistakan agama dan dilaporkan polisi. Menurut ku, itu gelaja over sensitif yang gak sehat, ” tambahnya.
Menurut Rumadi, sebaiknya umat Islam menyikapi segala sesuatu dengan wajar dan seimbang. Kalau seandainya orang tersebut tidak memiliki niatan untuk menistakan Islam seperti merusak simbol-simbol kesucian Islam, maka hal itu tidak perlu disikapi dengan berlebihan.
“Tidak usah terlalu berlebihan. Yang wajar-wajar saja,” pungkasnya [dutaislam.com/Muchlishon Rochmat/pin]
