Save papan tulis Metro TV |
Sayang seribu sayang, semangat berdakwah hingga Ustadzah Nani Handayani di Metro TV (Baca: Ceramah di Metro TV, Ngustadzah Ini Jelaskan Ayat Al Qur'an Pakai Tulisan Belepotan) tidak diimbangi dengan kemampuan dasar.
Menurut Zulkifli, mahasiswa ITS, hal itu karena pola pembelajaran dakwah yang dijalankan oleh pengembang dakwah PKS, HTI, Wahabi, dkk, tidak mementingkan kemampuan dari awal.
"Minggu kemarin iseng-iseng ikut "dauroh" nya sebelah. Ingin tahu rasanya "dakwah" ala sebelah. Materi pertama kali yang ditekankan adalah tidak perlu "alim" (dalam menyampaikan, red), yang penting "dakwahnya" jalan," ujarnya kepada Dutaislam.com, Selasa (05/12/2017).
Nani yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak perlu alim untuk hanya sekadar menyampaikan satu ayat di Metro TV, televisi yang dulu sangat dibenci kalangan bumi datar saat aksi 212 tahun 2016 lalu.
"Klo dari awal sudah ditekankan begini, kalau kelakuan yang sudah tua begitu, bisa dimaklumi," tambah Zulkifli.
Akibat salah kaprah ustadzah tersebut, muncul tagar #SavePapanTulis karena Nani Handayani menyalahkan layar yang salah menulis ayat dengan benar (Surat al-Ankabut ayat 45). Ini salah satu cuitan yang muncul:
Yth @Metro_TV dan @handayani_nani
Kami atas nama keluarga besar Papan Tulis, menghaturkan mohon maaf atas kekeliruan penulisan yg tak disengaja yg membuat nama baik metrotypo dan ibu #terNani jadi tercemar.
Ttg
#SavePapanTulis
Semua ustadz maupun ustadzah yang tidak kompeten harus mondok dulu agar jika salah tidak menuduh papan tulis yang keliru. [dutaislam.com/ab]