![]() |
Foto: Suryamu.com |
Ini terjadi Ahad (17/12/2017) siang ketika pengikut warga ormas yang didirikan oleh Ahmad Dahlan ini menggelar aksi solidaritas terhadap terhadap Palestina di Kompleks Patung Diponego Jl. Pahlawan Kota Semarang. Bersamaan dengan ikut warga Muhammadiyah juga melangsungkan shalat dzuhur berjamaah dan membaca qunut pada rakaat terakhir.
Salah satu Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang Danusiri mengatakan, Qunut yang dibaca adalah Qunut Nazilah atau kutukan terhadap pembenci Islam. Yakni, keputusan sepihak Donald Trump mengenai Yarusalem sebagai Ibu Kota Israel. Hal itu menurut Danusiri telah menyakiti umat Islam di dunia.
Qunut Nazilah kata Danusiri, pernah dilakukan Rasulullah. Yakni saat gugurnya beberapa sahabat di perang badar. Qunut Nazilah Rasulullah kata Danusiri hanya dilakukan sekitar satu bulan di setiap shalat 5 waktu. Dalam peristiwa di Palestina ini menurut Danusiri hanya akan dilakukan sekali saja.
”Tetapi do'a di luar shalat tentu boleh banyak dilakukan,” katanya sebagaimana dirilis salah satu media warga muhammadiyah, suryamu.com, Ahad (18/12/2017).
Danusiri mengatakan, pengakuan Yarussalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat menjadi alasan bagi umat Islam (termasuk Muhammadiyah, red) untuk berkqunut. Pasalnya, di dalamnya ada Masjidil Aqsha yang merupakan tempat suci dan disucikan oleh umat Islam.
"Masjidil Aqsha adalah tempat suci umat Islam yang diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Israil" katanya, dalam media yang sama. [dutaislam.com/bandrun/pin]
