![]() |
Fasilitasi FKUB Jateng di Kampus Unwahas Semarang. Foto: Istimewa |
Sekretaris Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi JawaTengah Taslim Syahlan mengingatkan tugas pemuda masa kini di media sosial. Bukannya tepengaruh dengan berita bohong, pemuda menurutnya harus menjadi filter yang bisa meluruskan informasi.
”Pemuda harus menjadi filter viralnya berita hoax bernuansa isu sara yang cenderung memecah belah bangsa. Pemuda harus cerdas dan cermat menerima informasi, bahkan harus berada di barisan paling depan menepis berita hoax,” katanya dalam Agenda Fasilitasi Kegiatan FKUB di Kampus Universitas Wahid Hasyim Semarang, Senin (06/11/2017)
Selain jadi Filter, Taslim mengimbau, pemuda harus lebih banyak mengkampanyekan kehidupan berbasis toleransi dan multikultural. Penting juga, lanjutnya, memupuk pendidikan multikultural sejak dini demi mempersiapkan generasi muda. Agar setelah dewasa tidak kaku dengan orang lain, lebih-lebih teman yang tidak seiman.
”Kalau sudah seperti itu kedewasaan beragama akan terwujud secara nyata karna berbeda adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.
Sementara Ketua FKUB GM Provinsi Jawa Tengah Iman Fadzilah mengingatkan, pemuda perlu terus menjaga kebhinnekaan sebagai wujud nyata kecintaan dan menjaga NKRI. Selain menerima perbedaan, pemuda harus belajar sejarah.
”Pemuda juga perlu tau sejarah bagaimana bangsa ini didirikan oleh pendahulu kita dangan mengedepankan asas kebersamaan dan gotong royong. Semuanya itu terkandung dalam pancasila,” tegasnya.
Kordinator GM FKUB Jateng Imron nawawi menilai, perlunya pemahaman pentingnya membangun sikap toleransi di kalangan pemuda. Dalam hal ini penting untuk terus ada pembinaan, pendampingan dan kegiatan yang benar-benar nyata di lapangan. Seperti kunjungan ke tempat ibadah masing-masing agama, diskusi lintas agama secara bergantian dan agenda nyata lain yang menggambarkan sikap toleransi [dutaislam.com/pin]
