Kiai dalam Bait Puisi Santri
Cari Berita

Advertisement

Kiai dalam Bait Puisi Santri

Duta Islam #02
Jumat, 10 November 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Agenda seminar dan bedah buku yang di laksanakan oleh Komunitas Baca Rakyat bersama Civitas Academika Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam bedah buku Hadrah Kiai: Puisi Santri Untuk Kiai, hari kamis, (09/11/2017), yang berlokasi di Gedung Twin Tower A Lantai 9 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya merupakan wujud tanggung jawab Komunitas Baca Rakyat selaku komunitas literasi.

Seminar yang dihadiri oleh ratusan peserta ini menyajikan beragam opini akan sosok panutan yang ada dalam diri Kiai. Bagi Rijal Mummaziq, Zionis selaku pegiat Komunitas Baca Rakyat serta moderator acara menuturkan bahwa “Hadrah Kiai: Puisi Santri Untuk Kiai” merupakan wujud kecintaan sang santri pada Kiai.

“Kiai bukan hanya yang berkecimpung sebagai penda’i di layar kaca televisi, namun Kiai yang sebenarnya adalah Kiai yang kurang dikenal di wilayah publik.” Sergah Raedhu akan sosok Kiai dalam sambutan pembuka seminar bedah bukunya.

Faizi selaku pembanding serta penulis Beauty On The Bus, mengatakan bahwa ” Hadrah Kiai: Puisi Santri Untuk Kiai” bagaikan ensiklopedi yang tepat untuk mengenal sosok Kiai yang ada di wilayah Nusantara. Bagi Faizi, sosok Ulama yang ada di puisi Raedhu kurang begitu menyeluruh, sosok yang di puisikan berkesan hanya pada sosok yang memiliki kedekatan secara emosional dengan penulis.

Raedhu beranggapan bahwa tidak semua Kiai mengandung moment puitik. Kiai dalam pandangan Raedhu bisa berpotensi menciptakan moment puitik bisa juga tidak, bergantung bagaimana kita bisa menjalani tahapan mencipta bait indah. Bagi Raedhu menjaga ruh kejujuran dalam diri merupakan langkah awal dalam mencipta bait puisi. Sebagaimana pembuatan puisi Hadrah Kiai: Puisi Santri Untuk Kiai, menurut Raedhu pembuatannya seperti ada kedekatan secara emosional. Sebagaimana karya Suluk Gus Dur serta Suluk Gus Miek, kehadirannya seperti ada kedekatan yang erat antara penulis dan Kiai.

Acara seminar dan bedah buku dengan pemateri Pemenang hari puisi Indonesia 2017 serta Kiai Tahlik antar kota-antar provinsi dan penulis buku “Celoteh Jalanan” berlangsung dengan penuh khidmah. Meskipun tidak bisa di hadiri oleh Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Prof. Abd ‘Ala, dikarenakan ada agenda di luar, kegiatan seminar dan bedah buku tetap berjalan dengan baik. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB