Sembilan Wali Ini Membentuk PCI NU Kuwait
Cari Berita

Advertisement

Sembilan Wali Ini Membentuk PCI NU Kuwait

Duta Islam #03
Minggu, 08 Oktober 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Beberapa pengurus PCI NU Kuwait foto bersama usai pertemuan belum lama ini. Foto: Shopauhuddin

DutaIslam.Com- Pengurus Cabang Itimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Kuwait akhirnya terbentuk. Para punggawanya diisi oleh para insinyur. Mereka diharap semakin memperluas dan menjaga ajaran ahlussunnah waljamaah warga Nahdliyin di kawasan tersebut.

Terbentuknya PCINU Kwait dikabarkan kepada Dutaislam.com oleh salah satu pengurus Shopahuddin belum lama ini. Rois Syuriah  PCI NU kini diamanatkan kepada Habib Ahmad Haidar Lc. Sedangkan Ketua Tanfidziyah diamanatkan kepada Gus Dian.

”Pembentukan PCI NU KUWAIT dihadiri oleh perwakilan warga Nahdliyyin Kuwait dari berbagai profesi yang tergabung dalam Majelis Ta’lim Al Inabah, diantaranya adalah pelajar bahasa arab Kuwait University, perawat, IT , Guru Lughoh dan pekerja lain profesi /non profesi berjumlah 23 Orang,” katanya.

Shopa menjelaskan, berdirinya PCI NU Kuwait bermula sejak 2012, tepatnya Tanggal 10 Desember, 11 orang warga Nahdhiyin kultural mengadakan pertemuan. Namun, saat itu pembentukan PCI NU Kuwait baru wacana karena situasi waktu itu mendekati kontestasi politik pemilu legislatif.

”Akhirnya disepakati untuk membentuk partai politik di pertemuan menyalurkan aspirasi warga Nahdhiyin Kuwait yaitu PKB Perwakilan Kuwait, hingga tumbuh beberapa organiasasi juga Majelis ta’lim yang berafiliansi dengan NU seperti  GARDA BMI, SARBUMUSI,  Majelis Ta’lim Al Inabah, Fatayat Al Inabah serta berbagai kegiatan lainya,” katanya.

PCNU Kuwait baru terbentuk pada Tanggal 20 September 2017. Tepatnya seusai pembacaan doa akhir dan awal sanah tahun 1439  Hijriyah yang dipimpin oleh Al Habib Ahmad Haidar Lc. yang merupakan keponakan dari KH. Prof. Dr. Said Aqil Al- Munawar. Di dalam Majelis Ta’lim Al Inabah terbesitlah keinginan yang kuat untuk membentuk wadah yang sesungguhnya mengingat semakin banyaknya warga Nahdhiyin yang datang ke Kuwait sejak mulai di bukanya kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Amir Kuwait.

Shopa melanjutkan, pembentukan PCI NU untuk mencegah terpengaruhnya warga Nahdhiyin kepada  paham-paham islam radikal dan atau paham yang tidak sesuai dengan Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah seperti yang telah meracuni sebagian besar warga Nahdhiyin yang sebelumnya telah bertahun tahun bekerja dan tinggal di kuwait  sehingga mereka meninggalkan paham dan tradisi yang sesuai dengan Aswaja An nahdliyah.

”Dari keinginan tersebut akhirnya dibentuklah tim dalam group WA, yang tidak di sengaja berjumlah sembilan orang, yang terdiri dari berbagai profesi dan keahlian yang kemudian kami menyebutnya sebagai tim sembilan,” paparnya.

Berikut Tim Sembilan yang mewakili warga nahdliyyin di Kuwait tersebut:
  1. Gus Yani, Mustiqa Yani AMK, BSN. (Ketua Garda BMI Kuwait-Gerakan Rakyat Daerah Buruh Migran Indonesia)
  2. Gus Usman Ismail AMK. (Ketua SARBUMUSI Kuwait –Sarikat Buruh Muslim Indonesia)
  3. Habib Mustofa ST (Ketua Majlis Ta’lim Al Inabah Kuwait)
  4. Ibu. Budi Restiaji AMK (Ketua Majlis Fatayat Ta’lim Al Inabah Kuwait)
  5. Gus Faris, Moh. Sybli Alfarisi AMK (Ketua PKB Kuwait-Partai Kebangkitan Bangsa)
  6. Gus Hasyim (Wakil Nahdliyyin )
  7. Gus Marwan (Wakil Nahdliyyin)
  8. Gus Idham Cholid AMK (Wakil Nahdliyyin)
  9. Gus Sholah, M. Sholahuddin AMK (Wakil Nahdliyyin) 
Sembilan orang itulah yang disebut banyak orang sebagai wali (perwakilan/orang-orang kepercayaan) orang-orang NU di Kuwait. [dutaislam.com/pin

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB