![]() |
Foto: Istimewa |
”Pemuda harus menjadi pelopor perdamaian, kebersamaan dan senantiasa mendorong harmonisasi dalam mengekspresikan agama masing-masing. Pemuda juga harus menjadi filter viralnya berita hoax bernuansa isu sara yang cenderung memecah belah bangsa,” ujar Taslim dalam acara Fasilitasi Kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Generasi Muda Jawa Tengah di RM Wijoyo Jalan Fatmawati Blontongan Salatiga, Selasa (17/10/2017)
Dia mengatakan, pemuda saat ini harus menjadi garda terdepan dalam menepis berita hoax. Sebaliknya, dia diharapkan dapat mengkampanyekan kehidupan berbasis toleransi dan multikultural di media sosial.
Di sisi lain, menurut Dia, pendidikan multikultural sejak usia dini kaitannya dengan interaksi lintas agama juga penting. Agar ketika dewasa anak tidak kaku atau menjaga jarak dengan temannya yang tidak seiman.
”Kalau sudah seperti itu kedewasaan beragama akan terwujud secara nyata karna tak dapat dipungkiri bahwa berbeda bagi bangsa Indonesia adalah sebuah keniscyaan,” katanya.
Taslim menambahkan, kedewasaan beragama dengan spirit kebersamaan tanpa membeda-bedakan perlu terus di bangun oleh masyarakat khususnya pemuda. Kedewasaan yang dimaksud bermakna hidup berdampingan dengan tulus antar pemuda apapun agama dan keyakinanya.
”Pemuda juga harus menjadi pelopor perdamaian,” pungkasnya. [dutaislam.com/pin]
