Ribuan mahasiswa IAIN Surakarta membaca shalawat pada Malam Pagelaran di alun-alun IAIN Surakarta (18/10/2017). Foto: Zaim. |
Di tengah-tengah pembacaan sholawat, Gus Ali juga mengajak para hadirin menyanyikan lagu-lagu kebangsaan seperti lagu wajib Indonesia Raya, Padamu Negeri, Syukur.
Dalam tausiyahnya, Gus Ali menyampaikan bahwa perbedaan sesungguhnya bukanlah masalah. “Beda gak masalah, yang masalah kalau kamu membeda bedakan. NU bergerak karena diusik, dibid’ahkan,” tegas Pria yang juga pernah mengenyam pendidikan di IAIN (sekarang UIN) Walisingo Semarang itu.
Gus Ali juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa, agar tidak putus asa, selalu semangat dan tidak ragu-ragu. “Menang cacak, kalah cacak, mangkat. Ojo putus asa. Yen wani Ojo wedi-wedi, yen wedi ojo wani-wani. Ojo plinpan,” jelas Gus Ali dengan mengutip pepatah Jawa.
Acara pagelaran disambut mahasiswa IAIN Surakarta dengan antusias. Salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah, dan Keguruan, Fitriani, menyatakan sangat senang dengan adanya acara pagelaran tersebut.
“Seneng baget ada acara seperti ini. Jarang acara seperti ini di kampus” terang mahasiswi angkatan 2014 ini.
Selain membaca sholawat dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, malam Pagelaran Seni Islam dan Budaya, juga menampilkan berbagai kesenian seperti tari. [dutaislam.com/zaim/gg]