![]() |
Wita Wati Perempuan Sumenep Penghina Kiai Said Minta Maaf. Foto: Istimewa |
Wita Wati meminta maaf setelah namanya ramai dibicarakan di jagat media sosial. Permintaan maaf itu dia sampaikan di kolom komentar postingan provokatif tentang Kiai Said di Grup Facebook Sumenep Baru.
Wati Sadar dirinya bersalah. Dia mengakui tak tahu apa-apa. Komentarnya yang nyinyir terhadap Kiai Said diakuinya karena tidak paham duduk perkaranya.
"Itu di edit? Saya sebagai orang awam sontak langsung marah karena di situ beliau berbicara siapa tuhanmu disuruh jawab pengikut Kiai Hasyim. Jelas saya gak terima karena tuhan saya Allah," katanya, Senin (30/10/2017) pukul 18.30
"Sekali lagi mohon maaf," lanjutnya.
Permohonan maaf Wati mendapat respon dari akun Nurullah Nuk.
"Mohon dengan sangat jangan bilang kasar-kasar sama orang alim atau kiai. Apalagi sampai bilang busuk. Tapi untung sudah minta maaf, " katanya.
Nurullah juga mengingatkan agar tak menghina sembarangan mengingat saat ini ada UU ITE yang bisa mengancam siapun yang melakukan ujaran kebencian di media sosial.
"Jadi mohon hati-hati karena sekarang polisi bisa tanpa bawa surat perintah langsung menangkap. Kawan mohon maaf," ujarnya.
Berikut screenshot permintaan maaf Wita Wati :
Sebagaimana diberitakan, Wita Wati berani beraninya ingin menyumpal t4i ke mulut Kiai Said. Ucapan itu dia sampaikan melalui akun Facebooknya menanggapi potongan video Kiai Said yang ditafsiri sembrono kaum sumbu pendek untuk menjelek-jelekkan Kiai Said dan NU.
Video tersebut mendapat tanggapan beragam dari netizen. Sebagian sampai mengarah pada dugaan ujaran kebencian dan menimbulkan perpecahan. Baca: Naudzubillah, Perempuan Sumenep Ini Ingin Menyumpal T4i ke Mulut Kiai Said
Aktifis Muda NU PMII Kota Semarang Gigih Firmansyah menilai, saat ini sudah banyak masyarakat yang terjebak pada fitnah-fitnah di media sosial karena mereka tidak memahami secara utuh informasi yang beredar.
Gigih mengingatkan agar masyarakat khususnya warga Nahdliyin agar lebih hati-hati dalam merespon informasi di media sosial. Jika tidak maka akan terjebak pada pemahaman yang salah.
"Jangan asal berkomentar kalau tidak tahu permasalahan yang sebenarnya. Kalau mau berkomentar paling tidak harus dengan cara-cara yang sopan dan santun agar tidak menimbulkan fitnah dan menjadikan keadaan semakin panas," ujarnya [dutaislam.com/pin]
