KH Wahid Hayim: Bagaimana Pecahkan Persoalan Bangsa Kalau Urusan Rumah Tangga Tidak Beres?
Cari Berita

Advertisement

KH Wahid Hayim: Bagaimana Pecahkan Persoalan Bangsa Kalau Urusan Rumah Tangga Tidak Beres?

Rabu, 04 Oktober 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

Oleh Fahmi Ali N

DutaIslam.Com - Suatu hari di pertengahan 1942, Indonesia baru dalam cengkraman penjajah Jepang. Ketika itu Mbah Hasyim sudah menjadi ketua umum Masyumi dan KH. Wahid Hasyim menjadi wakil ayahnya di Jakarta sekaligus ketua Kantor Jawatan Agama Pusat. 

KH. Saifudin Zuhri (kakek Menteri Agama sekarang) dipanggil oleh KH. Wahid Hasyim (ayah Gus Dur) untuk menghadap di Jakarta. Gus Wahid, begitu KH. Saifudin Zuhri memanggil KH. Wahid Hasyim, mengajak Yai Saifudin membangun rantai perjuangan dari akar bawah.

Gus Wahid dawuh, dalam menghadapi Jepang, Gus Wahid memakai perumpamaan cerita tentang dunia binatang, Al-Baidaba, dimana singa sebagai raja hutan takluk oleh seekor kancil yang cerdik. Sang kancil mengajak semua elemen penghuni hutan bersatu dan menghadapi raja hutan yang dholim. Beliau pun menegaskan maksudnya, bahwa sudah saatnya penjajahan ini dilawan menggunakan kesatuan dan persatuan, sehingga sebagai kaum santri, harus mau bersatu dengan golongan lain demi mewujudkan kemerdekaan.

Sebagai pengamat politik dan seorang Kiai yang punya kemampuan lebih, Gus Wahid punya perkiraan bahwa penjajahan Jepang ini hanya seumur jagung. Untuk itu, persatuan ini juga digunakan untuk menyambut dan mengisi kemerdekaan itu, ujar Gus Wahid seakan yakin sekali akan prakiraannya.

Satu hal kecil yang menancap kuat di benak Yai Saifudin adalah, ketika keluar dari penginapan tempat Yai Saifudin menginap, Gus Wahid menjemputnya dengan sebuah sedan Fiat hitam milik Gus Wahid sendiri. Yai Saifudin heran, di jaman serba sulit di kala itu seorang rakyat sipil tidak ada yang punya mobil, justru seorang Gus Wahid masih mampu membeli sebuah sedan.

Menjawab keheranan tersebut, KH. Wahid Hasyim dawuh, "Kalau persoalan mobil saja tidak bisa memecahkan, bagaimana bisa memecahkan persoalan rakyat? Mobil adalah alat berjuang. Banyak orang di kalangan pemimpin masih kesulitan memecahkan persoalan rumah tangganya, kalau begitu, bagaimana bisa memecahkan persoalan sebuah bangsa yang jauh lebih besar kalau sekedar urusan rumah tangganya saja tidak beres ?" [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB