Tutup Festival Kaligrafi ASEAN Hari Santri, Cak Imin Singgung K-Pop Miskin Seni
Cari Berita

Advertisement

Tutup Festival Kaligrafi ASEAN Hari Santri, Cak Imin Singgung K-Pop Miskin Seni

Duta Islam #02
Senin, 18 September 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
H Muhaimin Iskandar saat menutup acara Festival dan Pameran Kaligrafi ASEAN di Ponpes Manbaul Ma'arif, Denanyar, Jombang (16/09/2017) malam.
DutaIslam.Com - H Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyempatkan hadir dalam Pameran dan Festival Kaligrafi ASEAN 2017 di Ponpes Manba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Sabtu (16/09/2017) malam.

Sebelum menutup acara dengan hamdalah, Cak Imin –panggilan Muhaimin Iskandar,- menyatakan pentingnya kaligrafi Islam karena selain merupakan ekpresi seni dan keindahan, ada unsur spiritual yang melintas batas darah, suku, hukum, agama dan golongan di sana.

Dakwah juga bisa dilakukan dengan seni kaligrafi. Keberhasilan dakwah Islam di Indonesia adalah dari seni. “Melalui seni, para wali juga bisa menyebarkan agama Islam dengan penuh kenyamanan dan kedamaian,” ujar Cak Imin.

Menurut Cak Imin, kekuatan seni dan spritual terbukti telah menjadi penyangga Indonesia sehingga tidak terjadi perpecahan. Negara tanpa seni, akan kering spiritualitas.

Namun, tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi, seni tidak bisa digunakan untuk melakukan agresi, intervensi apalagi mewarnai peradaban. Seni, imbuh Cak Imin, harus bersanding dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Korea Selatan potong rambutnya saja kaku, saking kurangnya seni. Namun K-Pop yang sangat jauh bandingannya dengan ekpresi indah kesenian Indonesia, karena pengetahuan dan teknologi, di Denanyar saja banyak yang tahu K Pop,” jelasnya.

Jelek tapi berteknologi, bisa populer sejagat. “Bayangkan kalau acara ini diadakan di Jakarta, bagaimana gaungnya, apalagi bukan hanya se ASEAN tapi juga dunia,” demikian kata Cak Imin yang juga meminta peserta acara untuk segera share foto atau postingan kegiatan ini agar diketahui puluhan ribu orang.

“Siap!” Jawab Ketua Panitia Hari Santri 2017, Ahmad Atho’illah, yang sedang duduk di kursi paling depan bersama pengasuh pesantren Denanyar, Gus Salam, beserta jajaran masyayikh lainnya. [dutaislam.com/ab/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB