![]() |
Savic Ali (tengah) saat menyampaikan materi Deteksi Peta Media dalam MaCDI ke 1 di Semarang (Ahad, 03/09/2017) malam bersama Ichwan DS dan Abdulloh Hamid (paling kiri) |
Demikian apa yang disampaikan Savic Ali, Direktur NU Online saat mengisi Kopdar Majelis Duta Islam (MacDI) di Pondok Pesantren al-Asror, Gunung Pati, Semarang pada Ahad (03/09/2017) malam.
Namun menurut Savic, di Indonesia, kelompok itu sebenarnya masih kecil, akan tetapi kalau dibiarkan bisa menjadi besar dan menyebabkan kekacauan.
Berdasarkan pengamatannya, kelompok-kelompok tersebut mulai menguat di media sejak tahun 2014. "2014 mulai banyak di media, sekarang agak kendor karena teman-teman mulai bergerak," jelas Savic kepada 60 an peserta yang hadir dari pelbagai daerah.
Meski teman-teman sudah mulai bergerak, lanjut Savic, media Islam kita masih tertinggal. "Hari ini 20 website keislaman masih didominasi wahabi," paparnya.
NU Online sendiri menempati posisi keempat dari media-media Islam 10 besar. "Salah satu harapan saya harus ada mirror sitenya NU online, karena NU Online harus memegang prinsip-prinsip organisasi," jelas Savic.
Dengan adanya mirror sitenya NU Online seperti dutaislam.com, harapnya, ada yang terus menjaga Islam Indonesia tetap pada prinsip tawasuth, tawazun, tasamuh, dan ta'addul. [dutaislam.com/gg].
