Gus Mus Kecil dan Makrifatnya Mbah Marzuki Lirboyo
Cari Berita

Advertisement

Gus Mus Kecil dan Makrifatnya Mbah Marzuki Lirboyo

Duta Islam #02
Senin, 25 September 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Ada satu pengalaman menakjubkan saat KH Musthofa Bisri (Gus Mus) Rembang masih nyantri di Pondok Pesantren Lirboyo. Pada saat itu pengasuhnya adalah KH. Marzuqi Dahlan. Inilah penuturan beliau:

"Waktu itu saya dan kawan-kawan sedang berkumpul merencanakan akan ‘ngambil’ tebu. Sebab saya dengar sebentar lagi tebu akan ditebang. Untuk itu bersama kawan-kawan, saya berencana mencuri beberapa lonjor tebu. Kami waktu itu telah bersiap-siap untuk menjalankan aksi.

Kebetulan, lokasi kamar Mars yang saya tempati itu dekat dengan ndalemnya (kediaman) Mbah Yai Marzuqi. Saya berjalan paling depan. Dan ketika saya lewat depan ndalem, tiba-tiba saya dipanggil oleh Mbah Yai Marzuqi: “Gus, Gus, mriki”, kata beliau yang dengan siapa saja selalu memakai bahasa Jawa kromo, meskipun kepada santrinya yang masih anak kecil.

Saya pada waktu itu baru saja lulus SR (Sekolah Rakyat, setara SD). Ternyata beliau benar-benar memanggil saya: “Mriki-mriki, Gus!” (Kesini Gus).

Panggilan beliau tentu membuat saya kaget, sebab bebarengan sekali dengan kegiatan saya yang akan ‘nyolong’ tebu bersama kawan-kawan. Saya lantas mendekat, lalu ditanya begini: “Gus, sampean doyan tebu?”

Kontan saja saya kaget bukan main. Saya keringetan pada waktu itu. Pertanyaan ini membuat saya terdiam dan takut. Saking takutnya, saya tidak bisa bergerak sama sekali. Sebab, sebelumnya saya tidak menyangka tiba-tiba beliau kok bertanya seperti itu. “Nanyanya kok pas sekali”, gumam saya dalam hati.

Beliau lalu menyuruh saya menunggu. Sebentar kemudian beliau keluar dari ndalemnya dengan memanggul seonggok lonjor tebu. Beliau bilang: “Niki sampean kula pilihaken sing apik-apik Gus.” (Ini untuk Anda saya pilihkan yang bagus-bagus Gus).

Setelah tebu itu diberikan kepada saya, beliau berkata: “Niki dipun bagi kalih rencang-rencang lintune nggih?” (Ini dibagi pada teman-teman yang lain ya?).

Setelah menyaksikan peristiwa itu, akhirnya saya dan kawan-kawan tidak jadi mencuri tebu. Saya jadi bertanya-tanya, kira-kira siapa ya orang yang telah membocorkan rencana itu? Padahal saat itu beliau kan tidak tahu rencana saya dan kawan-kawan.” Wallahu a’lam bish shawab. [dutaislam.com/gg]

Source: lirboyo.net

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB