[Ngawur] Situs Duta.co Posting Tulisan Norak Berjudul "NU Kok Berubah Jadi FPI Eh FPM"
Cari Berita

Advertisement

[Ngawur] Situs Duta.co Posting Tulisan Norak Berjudul "NU Kok Berubah Jadi FPI Eh FPM"

Duta Islam #02
Minggu, 13 Agustus 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Situs duta.co kemarin (10/08/2017) memposting tulisan Choirul Anam dengan judul: "NU Kok Berubah Jadi FPI Eh FPM". Tulisan ini dinilai mengada-ada alias "ngawur".

Dalam tulisan tersebut, Choirul Anam mengatakan:

Untuk mengetahui realitas lapangan, saya lalu bertanya cucu-ku tadi. Kamu sekolah berapa hari dalam sepekan? “Lima hari, Senin sampai Jum’at. Tapi pulang agak sore, pukul 16.00. Tapi saya masih tetap ikut belajar di Madin sampai setelah maghrib,” kata cucu saya. Apa enggak capek? “Enggak Kung, malah enak, hari Sabtu saya bisa ikut latihan bela diri dan les musik. Hari Ahad jalan-jalan sama ayah dan bunda,” kata sang cucu dengan ceria.

Menanggapi hal tersebut, Dzul Afdi Ardiyan menyebut postingan itu tidak sesuai kenyataan karena hanya melihat dari keluarganya sendiri.

"Ini nih, yang tak melihat kondisi real lapangan, hanya lihat segi keluarga. Bahkan kurang masuk akal, setahu saya madin itu masuk jam set 3 an  pulang kurang lebih jam 5 sore, kalo toh pulang FDS jam 4  mau berangkat madinnya kapan? Di postingan katanya pulang maghrib, gak masuk akal ini postingan duta.co mengada-ada," kata Ardiyan di grup diskusi Dutaislam.com #01 (11/08/2017).

Bahkan, berdasarkan informasi yang diterima redaksi Dutaislam.com, di beberapa daerah di Demak dan Jepara, Madin mulai masuk pada jam 2 siang.

Lebih lanjut Ardiyan juga menceritakan pengalamannya dari dampak pemberlakuan FDS. "Saya merasakan sendiri dampak FDS adik saya sampai harus keluar dari pondok.  Ngekos dikarenakan tidak mengikuti aturan pondok yaitu sekolah madin, adik saya pulang jam 4 bahkan sampe jam 5," jelasnya.

Beberapa member grup akhirnya penasaran siapa Chairul Anam itu. Cak Khozin bertanya, "Apa mungkin H. Choirul Anam yang dulu ketua PKB Jatim, yang tersingkir, ada dendam politik kepada Cak Imin?"

Pasalnya tulisan Chairul Anam juga menyinggung PKB. Begini tulisnya:

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar pun, dengan garangnya akan menarik dukungan terhadap Presiden Jokowi dalam Pelpris 2019, jika FDS tetap dipaksakan berlakunya. Bahkan NU Online, Rabu (9/8), mengutip pernyataan wakil ketua Lakpesdan PBNU, Muzaki Wahid, dengan judul bernada ancaman: Presiden Jokowi dan Mendikbud Muhadjir akan dicatat dalam sejarah sebagai “Pembunuh Madin”. Lebih miris lagi PWNU Jatim akan mufaraqah (berpisah) dengan pemerintah jika tuntutannya tidak dipenuhi. Wow…keren…!

Menanggapi pertanyaan Cak Khozin, Abdullah meng-iyakannya. "Cak Anam masih punya dendam politik. Saya baca tulisannya kayak mahasiswa lagi semangat nulis. Ngisin-ngisini sepuhe jadi kakek," katanya.

Selain Abdulloh, Cak Tohir juga turut meng-iyakan. "Betul sekali, Cak Anam yang mantan Ketum PKB Jatim & Mantan Ketum PKNU," jelas Cak Tohir.

Melihat penjelasan tersebut Ardiyan turut menyayangkannya sikap Chairul Anam tersebut. "Sangat disayangkan sekaliber beliau berfikir pendek, berfikir saat dendam. Padahal nek gak salah enten dawuhe kanjeng nabi ojo sampe gawe kesimpulan pas lagi marah, dendam," pungkasnya. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB