Oleh Puji
DutaIslam.Com - Selain Chairul Anam (Cak Anam) mendasarkan atas observasinya yang ngawur tentang pandangannya terkait jam Madin, yaitu obsevasi hanya terhadap cucunya, tulisan Cak Anam di duta.co dalam beberapa point juga sarat "keblinger".
Baca: [Ngawur] Situs Duta.co Posting Tulisan Norak Berjudul "NU Kok Berubah Jadi FPI Eh FPM"
Dalam tulisannya, Cak Anam menganggap bahwa penolakan Full Day School (FDS) tidak memiliki alasan yang substansial. Menurutnya, masalah utama dalam pendidikan bukan terletak pada kebijakan FDS atau permendikbud No. 23 Tahun 2017, namun terletak pada aspek pemenuhan fasilitas sekolah.
Cak Anam juga mengatakan bahwa pola gerak NU saat ini mengikuti pola gerak PKB yang merupakan buah muktamar Jombang (Muktamar NU ke 33 di Jombang, Agustus 2015). “Jangan-jangan sejatinya Muhaimin yang ingin jadi Mendikbud.” Begitu ungkapnya.
Lalu, bagaimana netizen aswaja harus menaggapinya? Perlu diketahui bahwa Pengurus Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur bersama Student Research Center (RSC) Jawa Timur telah mengadakan polling terhadap pelajar yang merupakan sasaran langsung penerapan kebijakan FDS.
Polling tersebut dilakukan melalui Whatsapp (WA) yang tersebar di seluruh grup pelajar di Jawa Timur mulai SMP/SMA sederajat. Adapun mekanisme polling dilakukan dengan cara menulis nama, nama sekolah, kabupaten/kota dan jawaban lalu dikirim melalui nomor WA yang tercantum hingga pukul 23.59 WIB per tanggal 19 Juni 2017.
Dalam waktu sehari, sebanyak 420 responden mengirimkan jawabannya. Dari 420 responden tersebut, 79,05% menjawab tidak setuju dengan sistem penerapan FDS. Sedangkan 20,95% setuju. (Dikutip dari HYPERLINK "http://www.nu.or.id" www.nu.or.id, IPNU Jatim adakan ‘Polling’, Ini Kata Pelajar Soal FDS).
Manakah yang lebih akurat? Hasil observasi Cak Anam atau hasil polling PW IPNU Jatim?
Makin keblinger bukan? [dutaislam.com/gg].
Puji, tinggal di Semarang
