Salah satu karya Kyai Sholeh Darat Semarang |
Saat usai tahlil dan doa ada sesrorang mendekati gutu saya mengajak berdialog. Bahkan memanggil guru saya dengan panggilan habib. Dia adalah salah seorang panitia haul Keramat Luat Batang.
Kami ziarah hari Sabtu, dan kebetulan Ahad esoknya adalah haul Keramat Luar Batang (pekan terakhir bulan Syawwal).
Panitia: Habib dari mana?
Guru : Dari Semarang.
Panitia: Menginaplah di sini habib, atau dirumah saya. Besok ada haul.
Guru: Terinakasih banyak, tapi maaf nanti malam kami pulang ke Semarang.
Panitia: Apa habib dekat dengan makam Kiai Sholeh Darat? Katanya juga habis haul.
Guru: Alhamdulillah, kebetulan sayalah yang memimpin Haul Kiai Sholeh Darat.
Sepontan orang itu terkejut dan mengucap masyaAllah berulang-ulang sambil memeluk guru saya dan mohon bisa ikut hadir esok harinya. Tapi kami harus pulang malamnya.
Mbah Sholeh Darat, memang luar biasa. Monggo nggandul keramat Mbah Sholeh Darat! [dutaislam.com/ab]
Keterangan:
Cerita di atas adalah kisah yang ditulis oleh Totok Suryanto, salah satu Pecinta KH Sholeh Darat di Semarang. Dikutip Dutaislam.com dari grup Kopisoda.