Cukup panas namun sukses dan tetap kondusif setelah Miftahurrohmah, S.Pd., M.Sc, berhasil unggul telak dari pesaingnya, Siti Nafisatun, S.Ag. Rohmah yang juga dosen STAIN Kudus itu mendapatkan 43 suara, sementara Nafisatun meraih 20 suara. Selisih 23 suara, 50 persen lebih.
Begitu terpilih, Rohmah berujar dia akan terus meningkatkan proses kaderisasi di lingkungan Fatayat NU Kudus hingga tercipta kader kader perempuan yang militan profesional berwawasan luas dan berakhlakul karimah.
Kepada Dutaislam.com, Rohmah siap menyiapkan kader Fatayat yang sabar menghadapi ektrimisme atas nama agama dan sekaligus sadar wawasan kebangsaan yang sekarang ini mulai digerogoti gerakan anti Pancasila yang suka-suka kalau bicara.
"Perempuan kudu sabar dan sadar menghadapi tantangan nasionalisme yang begitu," ujar Rohmah yang pernah menjadi Ketua PW IPPNU Jawa Tengah tersebut.
Lebih lanjut dia juga menegaskan Fatayat NU Kudus harus mampu bersinergi dengan organisasi kepemudaan lainya dalam kerangka menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), "kita akan buat para kader paham kebangsaan," imbuhnya.
Konfercab digelar bertepatan dengan Harlah Fatayat NU ke-67. Dibuka resmi oleh PCNU Kudus yang diwakili Drs. Agus Hari Ageng, M.Pd. (Sekretaris PCNU Kudus). Dihadiri langsung oleh Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah, Hj. Tazkiyyatul Mutmainnah serta badan otonom dan OKP se-Kabupaten Kudus. [dutaislam.com/ab]
