Mari Awasi Organisasi-Organisasi Pengasong Khilafah di Indonesia Ini!
Cari Berita

Advertisement

Mari Awasi Organisasi-Organisasi Pengasong Khilafah di Indonesia Ini!

Jumat, 21 April 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

Oleh Hamnur Hanursi

DutaIslam.Com - Hari-hari ini, beberapa organisasi pengusung teologi maut bahkan didatangkan dari luar khusus untuk menghantam Pancasila, mendoktrin anak muda kedalam pemikiran dangkal, diantaranya:

1. Majelis Mujahidin Indonesia
MMI (Majelis Mujahid Indonesia) berafiliasi dengan JAT (Jema’a Anshorut Tauhid), JI (Jema’a Islamiya). Didirikan di Indonesia pada tahun 2000 dengan berpusat di Yogyakarta. "Sperma" dari gerakan ini sejatihanya berasal dari Afgnistan. Para penggagas gerakan ini adalah alumni perang Afganistan tahun 1980 saat melawan Uni Soviet.

MMI bermaksud menyatukan segenap potensi dan kekuatan kaum muslimin (mujahidin). Tujuannya berjuang menegakkan Syari’ah Islam dalam segala aspek kehidupan, sehingga Syari’ah Islam menjadi rujukan tunggal bagi sistem pemerintahan dan kebijakan kenegaraan secara nasional maupun internasional. Dengan demikian, tujuan MMI membuat propoganda dirikan Khilafah mengganti Demokrasi Pancasila adalah makar!

Beberapa anggota dari organisasi ini bahkan sempat mengguncang tanah air dengan berbagai ledakan Bom seperti Bom Bali yang dilakukan Ali Gufron, Amrozi, Imam Samudra sebelum dieksekusi mati TNI tahun 2008 di Nusa Kambangan.

2. Hizbut Tahrir Indonesia
HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), didirikan pada 1953 di Palestina dengan nama HT (Hizbut Tahrir). Mereka sesungguhnya partai yang terusir dari negeri asalnya dan dianggap organisasi terlarang dibeberapa negara Arab.

Mereka kemudian mencari negara demokrasi pengusung kebebasan untuk hidup, lalu berteriak menentang demokrasi. Suatu tindakan yang teramat konyol, penentang demokrasi, namun menghirup nafas dinegara penganut demokrasi. Mereka masuk ke Indonesia dan memulai membuat propoganda secara terang-terangan mendirikan Khilafah pasca runtuhnya rezim ORBA.

Salah satu aksi propoganda HTI
Sama seperti MMI, tujuan HTI yakni mendirikan negara sistem Khilafah sebagaimana Khilafah Kulafaur Rasyidin pada zaman ke 4 Sahabat Nabi. Itulah mengapa belakangan organisasi ini sangat gencar menciptakan image buruk terhadap sistem demokrasi dan Pancasila.

Gerakan ini telah sukses mencuci otak beberapa anak muda yang kaget ayat jantungan hadist, dengan membuat berbagai propoganda menentang sistem demokrasi yang dihujat sebagai idiologi kafir, thogut. Dengan demikian,  HTI sesungguhnya gerakan makar yang hendak mengganti ideologi Pancasila.

Jika kita membaca berbagai propoganda dedongkot HTI, mereka mengatakan bahwa HTI masuk Indonesia sebagai bentuk rasa cinta terhadap tanah Air. Adalah sebuah semboyan yang sangat jauh dari kenyataan!

Negara kita adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras, keyakinan. Dengan hendak meruntuhkan Pancasila sebagai ideologi yang mengikat kita sebagai bangsa majemuk, justru akan menghancurkan NKRI.

Bagaimana mungkin ada cinta dengan cara menghancurkan? Ini sama seperti ucapan: aku menyiksamu, karena aku mencintamu. Adakah otak normal yang bisa menerima bentuk cinta dari pemikiran maut seperti itu?

Guna tetap eksis dan tidak dianggap sebagai organisasi terlarang sebagaimana Arab Saudi telah mangharamkan HTI di negara mereka, kaum HTI mengatakan mereka menuntut khilafah dengan cara damai. Persoalannya, tidak ada satu negera manapun di dunia ini yang akan menyerahkan kedaulatan ketangan anda secara damai gratis.

Menghadapi kenyataan tersebut, itulah mengapa saat ini, diberbagai media dan medsos, kaum HTI sengaja menciptakan pengkondisian diri Islam sedang terzalimi, teraniaya, ternista. Pemerintah adalah zalim, thogut, pro komunis. Ini adalah propoganda untuk membangkitkan rasa amarah setiap orang untuk melakukan gebrakan.

Ketahuilah, propoganda samacam inilah yang sukses membuat negara-negara muslim seperti Irak, Suriah, Yaman, Libya, Somalia, Nigeria, kini  terkoyak hebat dilanda konflik sektarian mengerikan. Ujung-ujungnya, mereka ingin menciptakan suasana yang tidak kondusif agar timbul pembenaran untuk melakukan pergerakan.

Cara ini yang membuat Suriah koyak hebat seperti sekarang, negara yang sebelumnya aman, kini beruba bak neraka. Haruskah kita membawa negeri ini kedalam konflik mengerikan seperti di Suriah? Atau membawa bangsa kembali seperti zaman pahit DI/TII? Sebuah pemikiran yang teramat dangkal bin tolol! NKRI Harga Mati! [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB