Gus Sholah: Maluku Bisa Jadi Laboratorium Kerukunan Umat Beragama
Cari Berita

Advertisement

Gus Sholah: Maluku Bisa Jadi Laboratorium Kerukunan Umat Beragama

Rabu, 05 April 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengapresiasi warga Maluku sebagai masyarakat yang mengalami dan menjiwai makna penting persaudaraan dalam perbedaan. Hal itu diungkapkan Gus Sholah saat pertemuan dengan para tokoh agama dan peresmian berdirinya Pesantren Tebuireng Cabang Ambon di Batumerah, Ambon, Rabu, 5 April 2017.

Menurut Gus Sholah, saat ini masyarakat sudah capek dan sadar, apapun alasannya, tidak ada manfaat yang bisa diperoleh dari sebuah konflik. Tingkat kerukunan di Maluku juga dinilai semakin membaik, setelah terlepas dari belenggu konflik bernuansa SARA belasan tahun silam. "Mestinya Maluku sudah bisa jadi laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia," ungkap adik kandung Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Gubernur Maluku Said Assagaf dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku Fesal Musaad itu, Gus Sholah berharap para pejabat di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama dapat menjaga kondusivitas yang sudah berjalan baik.

"Fenomena pilkada DKI harus disikapi dengan bijak, sebagai sebuah pendidikan politik yang mencerahkan. Bukan sebaliknya, malah larut dan ikut-ikutan mengadopsi pola-pola perilaku politik yang tidak baik," pesan salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama ini.

Dalam pidatonya, Gus Sholah menuturkan bahwa umat Islam memiliki kontribusi yang besar dan signifikan dalam proses tegak dan berdirinya NKRI pada berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang pendidikan. "Pesantren dengan madrasahnya, sangat besar perannya meski tidak mendapatkan bantuan dari negara," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Sholah juga mengkritik belum diterapkannya Pancasila secara penuh dalam kehidupan bernegara. "Kelima sila Pancasila memang belum sepenuhnya bisa dilaksanakan oleh negara, terutama sila kedua dan kelima tentang keadilan sosial, dengan sila ketiga sebagai resultannya," tutur mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini.

Dengan berdirinya pesantren di Ambon ini, Pesantren Tebuireng telah memiliki 11 cabang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Mulai dari Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sulawesi Utara, hingga Sumatera Utara.

Direktur Pendidikan Pesantren Tebuireng Kusnadi menuturkan, inisiator pendirian Pesantren Tebuireng Cabang Ambon ini adalah mantan Kepala Kanwil Kemenag Maluku HM Attamimy. Pria yang sekarang menjadi guru besar IAIN Ambon ini mendapatkan wakaf tanah seluas 2.500 meter persegi dari mantan hakim PTUN Ambon bernama Umar.

Oleh Attamimy, amanah tersebut disampaikan kepada Gus Sholah. "Dan Kiai Salahuddin berkenan menerima wakaf tanah ini untuk pendirian cabang Pesantren Tebuireng ke-11," ujarnya. [dutaislam.com/day]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB