Gus Nuril: Jakarta Bersyariah adalah Kudeta Tak Berdarah
Cari Berita

Advertisement

Gus Nuril: Jakarta Bersyariah adalah Kudeta Tak Berdarah

Sabtu, 15 April 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Sejak NKRI berdiri 1945, Bung Karno pernah menyatakan bahwa revolusi bangsa ini belum selesai jika misi bangsa belum tercapai. Kata Gus Nuril, itu maknanya adalah para penghianat bangsa, kapan pun dan dimanapun di bumi pertiwi, akan lahir.

Anti Nasionalisme itu bagian dari penghianat bangsa. Bawah ini Nusantara, bukan negara Islam. Indonesia adalah hak segala bangsa. Boleh saja bangsa-bangsa di Indonesia ini jumalahnya jutaan, tapi hak setiap orang, terutama hak untuk hidup di negara ini, tetap sama.

Pasca revolusi Bung Karno, pecahan ideologi dari partai Masyumi menyusup kemana-mana hingga sekarang. Perjuangan mereka untuk mengembalikan 7 kata (Piagam Jakarta) dalam Pancasila yang pernah sampai ke DPR RI, sudah tidak laku. Muncullah ide busuk mereka dengan acara "Jakarta Bersyariah".

"Jakarta bersyariah. Ini sesungguhnya bentuk penghianatan bangsa dengan model cara halus memanfaatkan Pilkada. Saya tidak urusan Anies mau menang atau Ahok mau menang. Tapi jangan usik bangsa dan negaranya. Kalau usik Nusantara, berhadapan dengan PGN," tegas Gus Nuril yang menggunakan kostum Patriot Garusa Nusantara (PGN) dalam video yang tersebar di Youtube, diupload 11 April 2017.

Ia menyatakan, selama ini pihaknya diam. Bahkan sempat dihina dalam beberapa kesempatan. Namun karena sudah diperingatkan dengan cara-cara bersahaja oleh ulama-ulama NU dan lainnya tidak mempan, bahkan disebut Gus Nuril tambah "merasa jago", kini dia mengambil tindakan tegas.

Gara-gara isu "Jakarta Bersyariah", kini orang lulusan S1 sampai es teler berkelakuan tidak benar. "Orang-orang yang memasang spanduk-spanduk jakarta Bersyariah itu sebenarnya adalah komprador-komprador, penjual bangsanya kepada asing. Yang namanya asing bukan hanya Eropa dan Amerika, Arab juga asing," tuturnya berapi-api.

Karena itulah, situasi ini sudah bukan wilayah polisi saja. Tapi juga TNI, "karena sudah mengancam wawasan kebangsaan dan pertahanan nasional kita," ujarnya. Ia menyebut kalau Jakarta sampai dijadikan syariah adalah makar paling serius dan kudeta tak berdarah. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB