![]() |
Seusai dilepas upacara militer, Jenazah KH Hasyim Muzadi akan memasuki pesawat (Kamis, 16/03/2017) |
Tuan rumah dengan ramah menyapa Subhan,
Tuan Rumah: Nopo Sugeng panjenengan? (Apa Anda yang bernama Sugeng?)
Subhan: Sanes, kulo Subhan (Tidak, saya Subhan)
Tuan Rumah menanya lagi: Nopo sekalian Sugeng? (Apa bersama Sugeng?)
Subhan: Mboten piyambaan (Tidak, sendirian)
Tuan Rumah: Panjenengan priantun pundi? (Anda orang mana?)
Subhan: Kulo dagang (Saya berdagang)
Tuan Rumah: Panjenengan ngasto nopo? (Anda ngajar ngaji apa?)
Subhan: Kopiah? (kebetulan Subhan melepas kopiahnya dipegang ditangannya)
Tuan Rumah: !!!!!?????
Subhan : ...........
Dalam bahasa Jawa kromo inggil, ngasto bisa bermakna ganda, bisa diartikan sebagai "membawa", bisa juga dimaknai "ngajar". Tapi dalam dialog di atas, Banser Subhan dengan enteng tanpa merasa salah mengartikan pertanyaan 'ngasto' sebagai "membawa kopiah". Nggak nyambung tapi dia benar. Hahaha. [dutaislam.com/ ab]
