Uniknya Banser, Saat Ditanya "Siapa Ketua Ansor Pasuruan" Dijawab Tegas "Gus Ipul"
Cari Berita

Advertisement

Uniknya Banser, Saat Ditanya "Siapa Ketua Ansor Pasuruan" Dijawab Tegas "Gus Ipul"

Jumat, 17 Februari 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Banser Abdurrahim saat di Makam Mbah Hamid Pasuruan bersama Abd Rohim Ansor 
Oleh Abd Rohim

DutaIslam.Com - Mungkin, ini cuma mungkin. Di antara sekian banyak organisasi, Banser adalah organisasi yang unik. Organisasi semi otonom, memiliki gebyar dan kekuatan setara, bahkan mungkin melebihi organisasi induknya. Karena Banser lebih banyak muncul di permukaan pada event event tertentu.

Beda dengan organisasi kelaskaran lainnya, Banser memiliki garis komando yang beda. Disamping ada garis komando struktural, mulai Satkornas di tingkat pusat, sampai Satkorkel di tingkat Ranting, Banser juga memiliki garis komando lokal non struktural alias kultural, yang itu terkadang komando struktural tidak bisa berkutik.

Saat digelar istighotsah kubro tahun 1997 di Makodam V Brawijaya, salah seorang korlap Banser tiba-tiba dipukul oleh salah seorang anggota Banser. Setelah diusut, ternyata Banser yang main pukul tersebut adalah anggota Banser yang dibawa oleh seorang Gus, dia (anggota Banser) hanya mau tunduk dan patuh pada perintah Gus-nya itu. Hehe

Di Situbondo, setiap menghadiri pengajian di mana saja, KH Kholil As'ad selalu membawa serombongan anggota Banser. Ini mungkin satu-satunya kiai yang masih setia dan sangking cintanya dengan Banser hingga ketua PC Ansor, maaf, tidak mampu "mengendalikan" mereka. Hehe

Di Pasuruan, di pesarean makam Kiai Hamid, setiap hari tidak kurang dari 6 orang anggota Banser secara ship bergantian untuk berjaga di sekitar masjid Al Anwar. Salah seorang anggota yang saya ajak ngobrol saya tanya, "kenal Rizal (Saiful Rizal, ketua PC Ansor kota Pasuruan). "Wah saya gak kenal mas". Jawabnya. Haha

Di Kencong (Jember, Jatim), pada awal-awal reformasi, KH Dawam Anwar, -salah seorang mantan Banser tahun 1965,- diposisikan oleh sahabat Banser sebagai guru spiritual sekaligus Panglima Banser Kencong. Beliau cukup loman untuk urusan Banser. Ini alasannya. 

Di Jawa Tengah, Al Habib Luthfi juga diposisikan menduduki jabatan sebagai Panglima Tinggi Banser. Mendudukkan beliau sebagai Panglima Banser adalah dalam rangka untuk tabarrukan dan ngalap berkah atas kesediaan beliau yang selalu ngemong Banser.

Begitu juga Gus Nuril (KH Nuril Arifin, Semarang), beliau Panglima Banser kultural karena dedikasinya sebagai pejuang di lingkungan Nahdlatul Ulama yang pernah menjadi komandan Pasukan Berani Mati (PBM).

Kesediaan beliau untuk mau diposisikan ataupun dengan kemauan sendiri, sebagai Panglima, perlu diapresiasi karena tidak sedikit kiai NU yang mengadakan kegiatan pesantren tidak mau menghadirkan Banser.

Ra Kholil, adalah Panglima Banser!
Habib Luthfi, adalah Panglima Banser!
Gus Nuril, adalah Panglima Banser!
Dan Banser butuh panglima-pangliman lain seperti beliau-beliau itu.

Ketika ziarah di makam KH Hamid Pasuruan, saya sempat ngobrol dengan anggota Banser yang sedang piket, yang kebetulan namanya sama dengan saya. Dengan iseng saya tanya, "siapa nama ketua Ansor Pasuruan ?". 

Dengan tangkas gaya Banser dia jawab, "Gus Ipul," hahaha. Bukannya Gus Saifullah Yusuf itu mantan Ketua Ansor Pusat, mbah? Wassalam. [dutaislam.com/ ab]

Abd Rohim, Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Timur

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB