Ulil Abshar Abdalla: Saya Bukan Pendukung FPI, Tapi Ahok Membahayakan Negeri Ini
Cari Berita

Advertisement

Ulil Abshar Abdalla: Saya Bukan Pendukung FPI, Tapi Ahok Membahayakan Negeri Ini

Jumat, 03 Februari 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Salah satu cuitan Ulil Abshar Abdalla soal Ahok
DutaIslam.Com - Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) buka komentar soal munculnya penghinaan Ahok kepada KH Ma'ruf Amin. Selama ini Ulil mengaku tidak pernah secara terang-terangan mengupas pribadi Ahok dalam akun twitternya. Namun, kali ini ia terpaksa bicara dengan alasan "Ahok berbahaya bagi hubungan antar-agama di negeri ini".

Dalam akun Twitternya, https://twitter.com/ulil, Ulil menyebut kalau Ahok tidak dalam posisi sebagai yang menistakan agama. Tapi menurutnya, Ahok bukan tak lakukan kesalahan. "Dia lakukan blunder politik yang bodoh dengan pernyataan-nya yang kurang perlu soal Al-Maidah," tulisnya, Kamis (02/02/2017).

Ulil menegaskan kalau dia bukan pendukung Front Pembela Islam (FPI) dan bukan pendukung Ahok, namun melihat posisi hukum Ahok, ia membenarkan langkah "komplain" yang ditempuh Ahok karena merasa diperlakukan tidak adil oleh FPI.

"Tapi yang saya sayangkan: jika Ahok tahu berhadapan dengan kelompok seperti FPI, kenapa dia bikin pernyataan-pernyataan yang justru bisa "membunuh"-nya sendiri? Sekarang Ahok tak saja membuka front dengan FPI, tetapi dengan umat NU. Maunya apa orang ini? Mau merusak hubungan sosial dan keumatan?" tandas Ulil.

Itulah yang membuat Ulil menyebut Ahok "too dangerous to our social fabric". Ahok seakan sudah menabuh genderang dan sudah melampaui batas. 

"Saya justru berpendapat, Ahok tampaknya tak peduli dengan kebhinnekaan. Dia hanya peduli dengan egonya sendiri. Jika Ahok peduli dengan kebhinnekaan, dia tak akan berlaku kasar pada Kiai Maruf. Sebab ini potensial bikin marah warga nahdliyyin. NU itu ormas yang selama ini paling "friendly" pada Ahok. Nahdliyyin yang dukung Ahok juga banyak. Kok bisa Ahok berlaku kasar pada tokohnya?" imbuh mantu Gus Mus tersebut.

Membela Ahok, dengan argumen pluralisme dan kebhinnekaan dalam situasi dan konteks seperti ini, bagi Ulil, jelas salah tempat, bukan saat tepat. Ahok yang dikata Ulil sudah intoleran itu harusnya hati-hati ketika berhadapan dengan isu-isu sosial yang potensial membangkitkan kemarahan orang banyak.

"Kalau Anda sembrono sebagai pejabat publik dengan berceloteh seenaknya, ya Anda harus siap menghadapi resikonya. Jangan salahkan umat/rakyat," tuturnya di Twitter. "Saya tahu tak semua warga NU marah dengan perlakuan Ahok atas Kiai Maruf. Tapi yang marah, harus diakui, banyak juga. Jangan "denial" dong," tambahnya.

Ulil bahkan sampai titik kritik keras dengan berpendapat bahwa sikap membiarkan Ahok pada posisi publik yang penting seperti gubernur jelas tak bisa dibenarkan. Ahok, berbahaya bagi hubungan antar-agama di negeri ini. "Membahayakan kehidupan sosial," ujarnya dikutip Dutaislam.com dari kultwitnya yang ke-38, Jumat (03/02/2017).

Hingga sekarang, secara pemikiran, Ulil berseberangan dengan Kiai Maruf. Tapi ia juga tidak terima kalau Kiai Ma'ruf dituduh bohong oleh pengacara Ahok, "dia tak sensitif terhadap konteks sosial," cuitnya. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB