Semar Mencari Rejeki Halal dengan "Mantra Mbergegeg"
Cari Berita

Advertisement

Semar Mencari Rejeki Halal dengan "Mantra Mbergegeg"

Sabtu, 04 Februari 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

Oleh Ahmad Zain Bad

DutaIslam.Com - Kiai Lurah Semar Badranaya adalah nama tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Tokoh ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasihat para kesatria dalam pementasan kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana.

Tentu saja nama Semar tidak ditemukan dalam naskah asli kedua wiracarita tersebut yang berbahasa Sanskerta, karena tokoh ini merupakan asli ciptaan pujangga Jawa. (Sumber:Wikipedia)

Sebagai penjelmaan dewa, Semar dikenal juga sangat arif dan bijaksana. Bisa bergaul dengan siapa saja, baik dengan kalangan atas maupun kalangan bawah. Selain itu juga, ia tanggap terhadap perubahan jaman. Akan tetapi jika menemukan ketidakadilan dan tindakan sewenang-wenang, maka Semar akan dengan tegas melakukan tindakan preventif, persuasif dan represif. Bisa dikatakan kalau Semar ini rela mempertaruhkan segalanya demi amanat yang diterimanya dari Sang Maha Kuasa.

Sering dikisahkan juga bahwa senjata Semar adalah kentut. Konon kentut Semar ini bisa membuat pusing para punggawa keraton yang tidak menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Bila kita cermati ucapan Semar setiap kali mengawali dialog: “mbergegeg, ugeg-ugeg, hmel-hmel, sak dulito, langgeng…” Yang artinya diam, bergerak atau berusaha, makan, walaupun sedikit, abadi, yang kira-kira maksudnya begini, "daripada diam (mbergegeg) lebih baik berusaha untuk lepas (ugeg-ugeg) dan mencari makan (hmel-hmel) walaupun hasilnya sedikit (sak ndulit) tapi akan terasa abadi (langgeng).

Benar-benar sebuah pesan moral yang sangat dalam agar kita selalu bekerja keras untuk mencari nafkah, walaupun hasilnya hanya cukup untuk makan namun kepuasan yang didapat, -karena mau berusaha,- akan abadi.

Rasul SAW  jauh-jauh hari bersabda:

إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ

Artinya: "Sungguh sebaik-baik rizki yang dimakan oleh seorang laki-laki adalah dari usahanya sendiri".

Tuhan sang pencipta alam sendiri pun berfirman didalam al Qur'an, agar hambanya selepas melaksanakan ibadah di perintah untuk mencari reziki yang halal.

{فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ}

Artinya: "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi (untuk mencari rezki dan usaha yang halal) dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung". (QS al-Jumu’ah: 10).

Karena itulah, tetaplah "mbergegeg, ugeg-ugeg, hmel-hmel, sak dulito, langgeng…". Bahasa gampangnya, sing penting barokah. [dutaislam.com/ ab]

Ahmad Zain Bad, owner www.annur2.net

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB