Syaikh Mahir al-Munajjid saat mentahnik bayi dari kurma kunyahan Habib |
DutaIslam.Com - Ada dua point yang saya tangkap (jadi pelajaran) malam ini (Kamis, 16/02/2017) ketika mengikuti maulid Nabi. Poin pertama, saat Mahallul Qiyam, Syaikh Mahir al-Munajjid didatangi dua bapak muda yang sedang menggendong anak-anaknya.
Salah satu di antara dua bapak tersebut memberikan sebuah kurma kepada Syaikh Mahir sambil meminta beliau untuk men"tahnik" (kunyahan kurma yang dikolohkan pada langit-langit mulut bayi, diputar-putar) kepada putranya.
Tidak langsung mentahnik, Syaikh Mahir justru berjalan menuju salah satu santri yang masih termasuk dzurriyah Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wasallam- bermarga Al-Aydrus.
Entah apa yang dikatakan beliau kepada sang habib. Yang pasti sempat terjadi perselisihan ringan antar keduanya. Syaikh Mahir meminta Habib Al-Aydrus menggantikan posisinya untuk mentahnik bayi itu.
Sang Habib dengan adab, tentu menolaknya. Tapi Syaikh Mahir memaksa. Habib itu tetap menolak. Sang Syaikh tetap saja terus memaksa. Tapi mau bagaimana lagi? Di depan guru, sorang murid tetap kalah (atau mengalah).
Akhirnya, habib tersebut mengemut (mengunyah hingga halus) atas kurma tersebut. Kemudian Syaikh Mahir yang men-tahnik-kan di mulut sang bayi.
Ini satu bukti di antara sekian banyak bukti atas ketawadluan Syaikh Mahir dan kecintaannya kepada Dzurriyyah Rasululullah Saw.
Saya berdoa kepada Allah. Ya Allah, karuniailah hambamu ini kelak 40 anak. Anak-anak yang sholih sholihah, taat kepada agama dan orang tua. Anak-anak yang kelak menjadi ulama sehingga dapat mengabdikan dirinya untuk agamamu,
Ya Allah. Kuatkanlah istriku dalam melahirkan 40 anak yang aku minta. Jika engkau tidak menghendaki, kirimkanlah wanita-wanita lain yang siap membantu istriku melahirkan anak-anakku. Katakan Aamiin yah! [dutaislam.com/ ab]