![]() |
Kiai Said saat bersama Sultan Yogyakarta beberapa waktu lalu |
Di atas panggung, Kiai Said sempat menyinggung demonstrasi 411 dan 212 yang diikuti ribuan umat Islam di DKI Jakarta pada tahun lalu. Kiai Said pun sengaja tidak menghadiri aksi damai 112 yang dikemas dalam doa bersama di Masjid Istiqlal pada hari ini.
"Saya menolak demontrasi, bukannya saya membela Ahok. Saya enggak kenal dengan Ahok. Silahkan demo, tapi saya tidak. Saya tahu siapa orang yang mengerahkan demo dan tujuannya apa, saya tahu," katanya di hadapan ratusan nahdliyin, Sabtu 11 Februari 2017.
Kiai Said dengan tegas mengatakan aksi demontrasi itu sejatinya bukan bertujuan menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas kasus penistaan agama. Tapi. Lebih lanjut ia mengatakan adanya kepentingan yang ingin membenturkan ideologi Islam moderat dan Islam radikal.
"Bukan masalah Ahok, tapi membenturkan Islam moderat dan Islam radikal. Ini perang ideologi. NU sebagai organisasi yang ahlus sunnah wal jamaah (aswaja) memegang dua amanat yang utama, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah," kata Kiai Said mengingatkan.
Itu sebabnya, tambahnya, NU mesti berperan konstruktif di tengah masyarakat dengan mengusung semangat Islam moderat. Kiai Said mengaku tidak gampang mengusung misi NU karena membutuhkan kecerdasan intelektual dan ilmu keagamaan yang mumpuni. “Harus cerdas dan berilmu.”
Selain KH. Said Aqil Siradj, peringatan haul KH. Abdul Qadir Hasan ke-40 turut dihadiri sejumlah ulama, tokoh masyarakat dan pejabat di Kalimantan Selatan. Mereka terdiri atas Ketua PWNU Kalimantan Selatan, Syarbani Haira; ulama KH. Ahmad Zudiannor; Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie; Bupati Banjar, KH. Khalilurrahman; dan Bupati Barito Kuala, Hasanuddin Murad.
Pemuda Ansor juga mendeklarasikan gerakan anti-berita hoax. Badan Otonomi NU itu mendorong pemanfaatan media sosial yang positif sekaligus meningkatkan literasi sebelum menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Ansor pun sepakat mengubah perilaku umat agar lebih berbudaya. "Hoax bisa memecah belah bangsa," demikian kata mereka ketika membacakan deklarasi anti-hoax. [dutaislam.com/ab]
Source: Tempo.co
Keterangan:
Ketika Dutaislam.com mendampingi Kiai Said, beliau pernah menuturkan siapa dibalik demo berjilid-jilid tersebut. tapi off the record redaksi, kecuali sudah disebut oleh media lain semacam Tempo, yang beritanya direlay ini. Pada waktunya akan terbongkar sendiri pasti.
