![]() |
Ketika Gus Nuril Diusir dari Pengajian oleh sebelah |
Bahkan, pada judul lain di situs yang sama, Gus Nuril dikutip perkataannya yang menyebut kalau KH Maimoen Zubair masih keturunan Tionghoa sehingga Ahok, katanya, sudah seharusnya sowan ke Mbah Moen agar tidak kualat.
Menurutnya, KH. Maimoen Zubair adalah sesepuh, ulama NU yang ayahnya berasal dari Bangka Belitung bernama Kiai Zubair. "Kiai Zubair ada keturunan dari Aga Khan, yaitu saudaranya Kubilai Khan (Raja Mongolia)," kata Gus Nuril.
Kontan saja hal itu langsung membuat geger tokoh-tokoh Sarang dan Banser. "Maaf, ini salah dan salah pakai banget," kata Jambal Roti Ngalipbak di akun Facebooknya, dikutip Dutaislam.com, Rabu (08/02/2017) malam.
![]() |
Komentar Gus Yaqut di bawah posting status Jambal |
Jika Gus Nuril pada tahun 1937 sudah lahir precet lalu langsung gedhe dan mendirikan Banser, umurnya sekarang (2017) harusnya sudah 80 tahun. Ia lahir di Gresik 12 Juli 1959 (57 tahun). Ketika ia masih bayi, Banser sudah berusia 22 tahun, perjaka. Itu pun jika dirunut nama Bansernya. Jadi, dari mana dalilnya Gus Nuril Arifin Husein, pemilik Pesantren Soko Tunggal Semarang, itu sah disebut pendiri Banser?
Jauh sebelum itu, Banser sejatinya adalah embrio Hizbullah pasca NU berdiri 1926. Jadi, menyebut Gus Nuril sebagai pendiri Banser adalah face opinian, asumsi yang tidak merujuk fakta manapun. Begitu pula, menyebut dia sebagai panglima Banser, "kapan dia ikut Diklatsar?" begitu tanya Gus Yaqut. [dutaislam.com/ ab]
