![]() |
KH Said Aqil Siraj saat memmipin rapat penyelematan aset NU, di Jakarta (Senin, 30/01/2017) |
"Kita tak boleh putus asa menyelamatkan aset NU, setelah itu dimaksimalkan manfaatnya untuk masyarakat," kata Kiai Said Aqil saat memberi arahan pada rapat tim aset PBNU di Jakarta, Senin (30/01/2017) sore.
Menurut Kiai Said Aqil, di samping aset lama yang perlu diurus, aset baru juga perlu ditata, seperti tanah di Batam, universitas-universitas NU, dan gedung-gedung baru seperti di Matraman dan Parung.
"Periode lalu kita bangun gedung untuk kampus UNU Jakarta, periode ini kita lanjutkan pembangunannya empat lantai di sisi belakang gedung lama, ini harus dirawat," terang Kiai Said Aqil.
Untuk mewujudkan arahan Ketum Umum PBNU, Andi Najmi Fuaidi, Wakil Sekjend PBNU, akan fokus pada aset lama yang potensial bisa diselamatkan. "Kita terus upaya agar tanah NU di Tomang hadiah Presiden Soekarno bisa kembali ke NU," tegasnya.
Saat ini, kata Andi, tanah tersebut belum bisa dieksekusi meski NU telah menang sengketa di pengadilan. [dutaislam.com/ dan/ksf]
