Karyono Sebut Bakar Jagung dan Ikan Sia-Sia, Antum Justru Komen Mubadzir, Tadz!
Cari Berita

Advertisement

Karyono Sebut Bakar Jagung dan Ikan Sia-Sia, Antum Justru Komen Mubadzir, Tadz!

Minggu, 01 Januari 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Entah apa yang ada dalam keyakinan agama Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad ini. Hanya karena ingin melarang perayaan tahun baru masehi, ia menyebut kalau bakar jagung dan bakar ikan bisa dosa besar karena mubadzir. Itu tradisi non muslim. Hmmm...

Komentar berlebihan tersebut dimuat dalam Tabloid bernama UmmaH, yang kemudian dicopas oleh situs kalsel.muhammadiyah.or.id, Sabtu (31/12/2016) dengan judul "Jangan Lakukan Perbuatan Mubadzir di Akhir Tahun".

Dosen yang mengajar di FKIP Universitas Lambung Mangkurat (Ulam) Banjarmasin tersebut bahkan menyebut dosa bagi yang melakukannya. "Itu merupakan perbuatan sia-sia, tidak ada dalam ajaran Islam, bahkan menjadi dosa karena mubazir, " ujar Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad. (Baca: Gubernur Jabar Larang Warga Tiup Terompet?)

Sekilas tampaknya benar, seakan dia ulama pakar yang paham agama. Padahal, jika merujuk pada pengertian mubadzir sendiri, jagung dan ikan yang dibakar, lalu dimakan bersama-sama, itu sama sekali tidak bisa disebut mubadzir.

Mubadzir adalah zaadul maaasir, yakni menyalahgunakan, menghambur-hamburkan atau merusak harta. Menurut Dr. Abdullah Laam bin Ibrahim dalam Al Bahuti, mubadzir adalah membelanjakan harta tidak pada semestinya, atau membeli barang haram semacam miras, bom (untuk teroris) atau membeli domain untuk menghina kiai dan NU.

Contoh mubadzir adalah menggunakan telur untuk dicampur, dikocok dengan air, lalu dilemparkan kepada teman kita yang sedang ulang tahun, hanya untuk mengerjainya. Itu bisa masuk kategori mubadzir karena telur yang digunakan akhirnya tidak bisa dikonsumsi.

Bagaimana dengan jagung dan ikan? Apakah ada yang membakar jagung untuk mainan pesta, misalnya, dibuat petasan, lalu ketika meledak, banyak yang tepuk tangan? Apakah ikan bisa digunakan bahan peledak membuat petasan dengan cara dibakar? Hanya orang songong yang berkata seperti itu.

Jadi, ustadz wahabi yang juga dosen di IAIN Antasari Samarinda itu sedang menunjukkan adegan melucu di tahun baru ini. Apalagi menyebut kalau membakar jagung dan ikan adalah tradisi non muslim. Hahahah. Makin lucu saja! Pedagang jagung di sebelah kejang-kejang mendengar fatwa itu.

Mbok ya kalau mau menasehati jangan mubadzir begitu, tadz. Yang substansial dan masuk akal kan masih banyak yang bisa dipilih. Komentar mubadzir macam Karyono Ibnu Ahmad tersebut justru mengarah kepada keharaman yang sesungguhnya.

Dia seperti sedang berfatwa bahwa zina itu haram, ya semua orang akan tertawa jika itu difatwakan oleh MUI, misalnya. Mengapa? Muslimin semua tahu kalau zina itu haram pak uzzztazzz! Tidak perlu komentar dan fatwa. Sudah ma'luman fid din bi aldlarurah. [dutaisilam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB