Sebut Pahlawan Kafir Penghianat, Dwi Estiningsih Kader PKS Raih Gelar Ratu Hoax
Cari Berita

Advertisement

Sebut Pahlawan Kafir Penghianat, Dwi Estiningsih Kader PKS Raih Gelar Ratu Hoax

Rabu, 21 Desember 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Dwi Estiningsih (38), kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah mencalon diri sebagai anggota legislatif DPRD Yogyakarta 2014-2019 menjadi tokoh yang layak mendapatkan gelar ratu hoax. Pasalnya, tweetnya di akun @estiningsihdwi, sungguh menyayat hati kebhinnekaan masyarakat Indonesia.

Pada Senin (19/12/2016) lalu, ia membuat pernyataan kontroversial atas terbitnya mata uang rupiah terbaru yang dianggap luar biasa karena hanya mencantumkan 5 nama pahlawan muslim, padahal muslim di Indonesia adalah mayoritas, "luar biasa negeri yg mayoritas Islam ini. Dari ratusan pahlawan, terpilih 5 dari 11 adalah pahlawan kafir," cuit Dwi. Simak tweetnya:

Tweet SARA Dwi Estiningsih
Bukan hanya itu, ia juga menyatakan kalau mayoritas pahlawan non muslim adalah penghianat, "iya sebagian kecil dari non muslim berjuang, mayoritas pengkhianat. Untung sy belajar #sejarah," tulisnya, membalas akun Firdaus Amri yang menulis, "kan pahlawan yg berjuang untuk NKRI gak cuma dari kalangan muslim, Bu".

Baca: Inilah Pendiri Situs Fitnah PKS Puyengan

Kalau hanya mempertanyakan pemuatan tokoh muslim di uang kertas saja tidak masalah, namun jika sudah menyebut para pahlawan itu sebagai penghianat, tentu Dwi Estiningsih yang lulusan sarjana psikologi tersebut membuat blunder.

Penghianat adalah kalimat antagonis yang menjadi lawan istilah pahlawan. Tidak ada tokoh yang diberi gelar pahlawan jika rekam jejaknya terbukti berkhianat kepada negara. Sekali terbongkar, gelar pahlawan langsung dicabut.

Bukan kali ini saja Dwi Estiningsih membuat kontroversi di media sosial. Penelusuran Dutaislam.com menemukan kalau muslimah cantik bergelar master ini sudah pernah membuat heboh jagad maya sejak 2014 silam.

Dwi Estiningsih pernah menyebar selebaran berisi isu SARA tentang "larangan pegawai BUMN menggunakan jilbab". Ini terjadi tahun 2014. Pada November 2016, sebulan lalu, ia juga membuat postingan hoax tentang "lambang PKI di uang pecahan 100.000," yang langsung dibantah oleh pihak Bank Indonesia. Ini buktinya:

Hoax lambang PKI di pecahan 100.000
Sungguh luar biasa prestasi perempuan yang gagal nyaleg ini. Maka, Dutaislam.com dengan senang hati memberikan gelar kepada Dwi Esti sebagai ratu hoax tahun ini. Selamat! [dutaislam.com/ ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB