Ucapan Tasbih Pun Bisa Menjadikan Orang Syirik
Cari Berita

Advertisement

Ucapan Tasbih Pun Bisa Menjadikan Orang Syirik

Kamis, 17 November 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

Oleh Dr. Afifudin Dimyathy

DutaIslam.Com - Kisah Abu Yazid Al-Busthami ini insyaallah dapat kita ambil pelajaran darinya. Di samping seorang sufi, Abu Yazid juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang pelajar yang juga memiliki murid yang banyak.

Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid, “Guru, saya sudah beribadah tiga puluh tahun lamanya. Saya shalat setiap malam dan puasa setiap hari, dan saya tinggalkan syahwatku, tapi anehnya, saya belum menemukan pengalaman ruhani yang Guru ceritakan. Saya tak pernah saksikan apa pun yang Guru gambarkan," ujar sang murid.

Abu Yazid menjawab, “sekiranya kau puasa dan beribadah selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun dalam ilmu ini.”

Murid itu heran, “mengapa begitu, Guru?”

“Karena kau tertutup oleh dirimu,” jawab Abu Yazid.

“Apakah ini ada obatnya, agar hijab ini tersingkap?”

“Boleh,” ucap Abu Yazid, “tapi kau takkan melakukannya.”

“Tentu saja akan aku lakukan,” sanggah murid itu.

"Baiklah kalau begitu," lanjut Abu Yazid, "sekarang pergilah ke tukang cukur, cukurlah (rambut) kepalamu dan jenggotmu, tanggalkan pakaianmu, pakailah baju yang lusuh dan compang-camping.
Gantungkan di lehermu kantung berisi kacang. Pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak mungkin anak-anak kecil di sana," terang Abu Yazid.

"Katakan pada mereka dengan lantang 'Hai anak-anak, barangsiapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri satu kantung kacang.' Lalu datangilah (juga) pasarmu (di mana) jamaah kamu sering mengagumimu," pinta Abu Yazid meneruskan.

"Subhanallah, Kau mengatakan ini padaku, apakah ini baik untuk kulakukan?", kata murid itu terkejut.

Abu Yazid berkata, “ucapan tasbihmu itu adalah syirik.”

"Mengapa bisa begitu?" murid itu keheranan.

"Karena (kelihatannya kau sedang memuji Allah, padahal sebenarnya) kau sedang memuji dirimu."

"Aku tidak mampu melakukannya, tunjukkan aku cara lain yang bisa kulakukan."

"Mulailah dengan hal ini sebelum yang lain, sampai perasaan agungmu hilang, dan dirimu merasa rendah, lalu akan kuberitahu apa apa yang baik bagimu."

"Aku tidak mampu melakukannya," kata murid.

"Kau memang tak akan mampu melakukannya!"

(Sumber: Taqdiisul Asykhosh Fil Fikris Shufiy, jilid 1, hlm. 431)

=============

Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga, di antaranya:
1. Abu Yazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadah mudah terkena penyakit ujub dan takabur.

2. Abu Yazid menyuruh kita menjadi orang hina agar ego dan keinginan kita untuk menonjol dan dihormati segera hilang, yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian.

3. Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadah. Orang sering merasa ibadah yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan.

4. Orang yang gemar beribadah rawan jatuh pada perasaan tinggi diri. Ibadah dijadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat. Orang itu akan kecewa bila tidak diberikan tempat yang memadai statusnya. [dutaislam.com/ ab]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB