Kiai Huda Jazuli Ploso: Wali Sepuh yang Tidak Putus Mengajar dan Ngaji
Cari Berita

Advertisement

Kiai Huda Jazuli Ploso: Wali Sepuh yang Tidak Putus Mengajar dan Ngaji

Sabtu, 17 September 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

Oleh Ahmad Zain Bad

DutaIslam.Com - Sosok yang satu ini tidak asing ditelinga kita. Wali yang terkenal karena sepanjang hidupnya digunakan untuk mengaji, mengaji dan mengaji, senantiasa memberikan pengajian tanpa mengenal kamus libur, sepuh dan penuh wibawa. 

Hidupnya diperuntukkan mengaji, belajar dan mengaji lagi. Beliau adalah Kyai Nurul Huda Jazuli, sosok yang jarang hadir di pentas perpolitikan dan juga jarang hadir pada majelis-majelis karena tekun mengajar, mengaji dan ngopeni santri. 

Dahulu kala ketika saya nyantri di Al Falah Ploso, beliau mbalah kitab Shohih Bukhari, dan Tafsir Jalalain. Kabarnya pun hingga di usia yang sudah sepuh ini, beliau tetap mbalah kitab yang sama. SubhanaAllah, ngaji, ngaji dan ngaji. Begitu aktivitas beliau.

Sosok yang juga terkenal kaya raya ini adalah salah satu sesepuh kyai-kyai di Jawa Timur yang banyak disowani tamu tamu dari semua kalangan, baik kalangan, termasuk pejabat. Fatwa fatwanya didengar oleh muslimin. Paweling yang seringkali beliau dawuhkan adalah: amaliah ilmiah, ilmiah amaliah. Begitu dawuh yang sudah populer dikalangan masyarakat.

Dan Mbah Kyai Nurul Huda Jazuli sudah sangat pantas menyandang predikat wali, dan tentunya bukan hanya sekedar wali, tapi wali yang banyak membawa manfaat dengan mengajar pada sesama, tentunya derajatnya lebih tinggi dari pada wali yang hanya melulu wirid dan beribadah kepada Allah.

Sebagai tambahan, wali secara etimologis adalah lawan dari ‘aduwwu (musuh) dan muwaalah adalah lawan dari mu'ahadah (permusuhan). Maka wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong (agama) Allah atau orang yang didekati dan ditolong Allah. Definisi ini semakna dengan pengertian wali dalam terminologi Al Qur’an, sebagaimana Allah berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (Yunus: 62 – 64)

Dari ayat tersebut, wali adalah orang yang beriman kepada Allah dan apa yang datang dari-Nya yang termaktub dalam Al Qur’an dan terucap melalui lisan Rosul-Nya, memegang teguh syariatnya lahir dan batin, lalu terus menerus memegangi itu semua dengan dibarengi muroqobah (terawasi oleh Allah), kontinyu dengan sifat ketaqwaan dan waspada agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang dimurkai-Nya berupa kelalaian menunaikan wajib dan melakukan hal yang diharomkan (Muqoddimah Karomatul Auliya’, Al-Lalika’i, Dr. Ahmad bin Sa’d Al-Ghomidi, 5/8).

Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan: Allah Ta’ala menginformasikan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah (Tafsir Ibnu Katsir, 2/384).

Semoga Mbah Kyai Haji Nurul Huda Jazuli Ustman dikaruniai umur panjang sehat walafiat. Amin ya rabbal alamin [dutaislam.com/ ab]

Ahmad Zain Bad, AnNur II Bululawang Malang
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB