Ternyata, Putra Mendikbud Muhadjir Senang Sekali Sekolah di SD NU Sabilillah
Cari Berita

Advertisement

Ternyata, Putra Mendikbud Muhadjir Senang Sekali Sekolah di SD NU Sabilillah

Jumat, 12 Agustus 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Di tengah pro-kontra full day school, di Kota Malang ada SD Islam Sabilillah yang cukup favorit. Putra Mendikbud Prof Dr Drs Muhadjir Effendy MAP bersekolah di SD yang dikelola Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

Mendikbud Muhadjir dalam kunjungan ke SMK Muhammadiyah Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (10/8) lalu, mengatakan, wacana full day school tetap jalan. Meskipun sebelumnya dia menegaskan bahwa full day school ditinjau ulang dan pihaknya membentuk tim khusus untuk mengkajinya.

Dalam sambutannya, Muhadjir menyatakan bahwa SMK Muhammadiyah Imogiri menjadi salah satu kebanggaannya sebagai seorang warga Muhammadiyah. “Presiden Jokowi menunjuk saya sebagai Mendikbud juga karena beliau tahu untuk soal pendidikan, Muhammadiyah yang paling unggul,” ujarnya.

Meski Muhadjir membanggakan sekolah yang dikelola Muhammadiyah, tetapi mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu juga tidak menafikan sekolah-sekolah NU yang maju. Ia bahkan menyekolahkan putra keduanya, Seno Shaumi Hably, di SD Islam Sabilillah. SD ini berkonsep full day school dan dikelola Nahdlatul Ulama (NU), di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif.

SD Islam Sabilillah memang favorit di Kota Malang sejak bertahun-tahun lalu. Setiap tahun ajaran baru, jumlah calon siswa yang mendaftar di sekolah Nahdlatul Ulama (NU) itu di atas 350 anak, namun yang diterima hanya 125 orang anak.Letak SD Islam Sabilillah bersebelahan dengan Masjid Sabilillah yang berlokasi di kawasan Blimbing, Kota Malang. Banyak orang tua yang berkeinginan menyekolahkan anaknya ke SD tersebut, karena kualitasnya bagus.

“Konsep full day school memang salah satu ciri khas SD Islam Sabilillah. Kita menganut pembelajaran tuntas, dan itu bisa dilakukan dengan sistem full day. Dalam pembelajaran tuntas, semua selesai saat di sekolah. Jadi para siswa pulang ke rumah sudah dengan gembira, karena tidak ada pekerjaan rumah (PR). PR tidak pernah ada di sekolah ini,” tutur Kepala Sekolah SD Islam Sabilillah Malang Muhammad  Hasan Ya’kub  SAg, Jumat (12/8).

Menurut Hasan Ya’kub, konsep full day school yang diterapkan di SD Islam Sabilillah sebetulnya untuk menjawab keinginan  masyarakat perkotaan. Masyarakat menengah atas di perkotaan, rata-rata ayah ibu sibuk bekerja maka sangat tepat jika anaknya sekolah satu hari. Saat ayah ibu pulang kerja, langsung menjemput anaknya dan pulang bersama-sama.


“Meskipun para siswa di SD ini belajar satu hari, namun mereka melakukannya dengan gembira. Karena pihak sekolah menerapkan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga semua anak bisa ceria,” tambah Hasan Ya’kub didampingi Waka Humas SD Sabilillah Muhammad Isnin SPd.

Lembaga pendidikan ini dikelola oleh para tokoh NU yang berwawasan luas. Bertindak sebagai Dewan Pembina dan ketua Yayasan Sabilillah adalah Prof KH Tolchah Hasan, mantan Menteri Agama era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Seno Shaumi Hably, putra kedua Prof Muhadjir –yang merupakan tokoh Muhammadiyah–mengaku sangat nyaman bersekolah di SD Islam Sabilillah. “Saya suka banget sekolah di SD Sabilllah. Teman-teman semua baik dan menyenangkan,” ujar Seno Shaumi Hably yang dijumpai usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Sabilillah, samping SD Islam Sabilillah.

“Saya pergi sekolah dan pulang sekolah ikut mobil antarjemput yang dikelola sekolah. Rumah saya tidak jauh dari sekolah, hanya perjalanan sekitar 15 menit,” tambah bocah cerdas, ganteng dan murah senyum itu.

Seno Shaumi tergolong tekun saat beribadah. Berdasarkan pengamatan, usai salat Jumat, meski masih duduk di bangku SD kelas 4 namun bocah yang pintar di kelasnya ini masih tetap melakukan zikir cukup lama, setelah itu diteruskan dengan salat sunah. Setelah melaksanakan salat sunah, barulah Seno Shaumi Hably makan siang bersama teman-temannya dan masuk kelas mengikuti pembelajaran.

Ada yang mengatakan, keberadaan Seno Shaumi di SD Sabilillah ini, menunjukkan bahwa Prof Muhadjir Effendy tidak membeda-bedakan lembaga pendidikan apa itu NU atau Muhammadiyah. Ini sekaligus menegaskan bahwa Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU, mampu mengelola pendidikan dengan baik, benar dan profesional.

“Saya kira di LP Maarif NU masih banyak sekolah-sekolah favorit seperti SD Sabilillah ini,” tegas salah seorang sumber yang enggan disebut namanya.[dutaslam.com/muhammad zen/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB