Atas Ijin KH Hasyim Asy'ari, Takbir Bung Tomo Bersanad Hingga Rasulullah
Cari Berita

Advertisement

Atas Ijin KH Hasyim Asy'ari, Takbir Bung Tomo Bersanad Hingga Rasulullah

Rabu, 17 Agustus 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Bung Tomo, dialah salah satu aktor penggerak para pejuang dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Beliau berhasil “membakar” semangat arek-arek Surabaya untuk melawan tentara Inggris dan NICA-Belanda yang ingin kembali menduduki Tanah Air setelah dikalahkan Jepang.

Bung Tomo dikenal sebagai orator ulung. Hal itu dibuktikan oleh siaran Radio Republik Indonesia (RRI) yang menggelorakan semangat perjuangan Bung Tomo melawan penjajah. 

"Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Merdeka! Itulah pekik takbir Bung Tomo dalam pidato legendaris di Surabaya. Pidato yang selalu dikenang, bahkan setelah kematiannya di Padang Arafah Makkah pada 7 Oktober 1981. 

Tetapi tahukah generasi muda sekarang ini dibalik pemilihan kata takbir yang disisipkan di dalam pidatonya?

Bung Tomo tak sembarangan memilih kata takbir dalam pidatonya. Pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945 dalam rangka mempertahankan tanah air dari penguasaan kembali Belanda dan pihak asing lainnya sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari seruan jihad oleh para ulama yang dipimpin KH. Hasyim Asy’ari. 

Sebelum 10 November itu, ternyata Bung Tomo menemui Hadratussyeikh KH Hasyim Asyari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) kala itu. Bung Tomo meminta ijin kepada Kiai Hasyim agar diperbolehkan membaca pidato yang merupakan manifestasi Resolusi Jihad, yang sebelumnya disepakati oleh para kiai NU.


Jadi pidato tersebut bukan pidato biasa apalagi konon kata takbir dalam pidato tersebut adalah ijazah langsung Hadrotusyeikh KH Hasyim Asyari yang sanadnya bersambung kepada Para Ulama guru-guru beliau, bersambung kepada para Tabi'in رضي الله عنهم, bersambung kepada para Sahabat Nabi رضي الله عنهم, Hingga akhirnya bersambung sanadnya sampai kepada Rasulullah ﷺ. Disinilah bagaimana kita bisa melihat pentingnya sanad, mempunyai hati yang bersambung sampai kepada Rasulullah SAW. 

Faktanya, pidato menggelora Bung Tomo membuat semangat heroisme para pejuang di lapangan semakin mantap. Sebab, dalam tradisi Islam, penggunaan takbir untuk mempertahankan tanah air sama halnya dengan panggilan perang suci. Meski bersenjata seadanya, rakyat dengan gagah berani perang secara terbuka untuk merdeka.

Semoga kita menjadi bangsa yang tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan. Semoga kita bisa mewarisi semangat perjuangan dalam mengisi kemerdekaan di negeri tercinta ini. [dutaislam.com/ ab]
.
Source: Kutipan ceramah Habib Jamal Bin Toha Baagil
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB