DutaIslam.Com - Militer Turki bukan organisasi yang homogen, banyak faksi, dan ini adalah isu yang telah dicoba diselesaikan oleh AS dan NATO selama beberapa dekade.
Pertanyaan saat ini adalah, faksi manakah yang sedang bertarung? Ada faksi-faksi yang menentang perang Suriah, sementara yang lain mendukungnya (NATO dan Erdogan terlibat di dalam faksi ini).
Jelas bahwa jika faksi anti perang muncul ke permukaan, NATO akan ‘tamat’ di Timteng, Suriah, dan lainnya. Kita sedang bicara tentang perubahan sangat besar di sini, terlepas kemana perubahan itu akan mengarah.
Ini adalah momen yang sangat berbahaya.
Kita akan mengikutinya dengan hati-hati. Jangan melompat pada kesimpulan, dengarkan sumber-sumber resmi Rusia dan pemerintah Suriah, mereka akan menelaah berita dan melaporkannya dengan tepat.
Sementara, media Barat akan melakukan apapun untuk menjaga agar kampanye tentang kekacauan global terus berlangsung, dan akan mendukung narasi apapun yang diperlukan untuk melindungi proxy dan aset mereka.
Sekarang kita mungkin bisa paham mengapa tiba-tiba Erdogan menjadi rasional terkait Suriah dan mencari jalan keluar, dan mungkin juga inilah alasan mengapa Menlu John Kerry (seolah) ingin berbaikan dengan Rusia.
____________________________________________________
Teks asli:
Turkey Military Coup:
Turkey's military is not homogeneous organization - many factions - has been an issue the US and NATO have tried to solve for decades.
Trick now will be figuring out which faction is fighting which. There were obviously factions opposed to Syrian war, others supporting it (with NATO/Erdogan & Co. involved).
Obviously if then anti-war faction is going to come out on top, that is the absolute END of NATO in the Middle East, in Syria, and beyond. We are talking a titanic shift here no matter which way this goes.
Incredibly dangerous time.
Will be following this carefully. Do not jump to conclusions, listen to Russian & official Syrian government sources on this - they will be the first to sort it out and report on it properly.
The Western media will do anything - ANYTHING - to keep their campaign of global chaos going and will support whatever narrative is necessary to protect their proxies and assets.
Now we may know why "suddenly" Erdogan was so reasonable regarding Syria and looking for some sort of way out - perhaps also the reason US Sec. of State John Kerry was so "conciliatory" toward Russia.
Diterjemahkan oleh Dina Sulaeman dari teks asli bebahasa Inggris oleh pengamat politik internasional Tony Cartalucci. [dutaislam.com/ ab]
Source: KBAswaja
