DutaIslam.Com - Begitu berita pemberontakan di Turki dimuat media, berbagai respon warga Indonesia terhadap berita tersebut. ada yang mati-matian membela Reccep Tayyib Erdogan, ada pula yang berlawanan. Coba kita sandingkan dengan apa yang pernah terjadi dan cara mensikapi sebuah moment yang hampir sama.
Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi:
Wahai tentaraku! Turunlah ke jalan untuk membelaku, hajar rakyat yang mencoba menggulingkanku !
Baca juga: (Antara Gus Dur, Mursi dan Erdogan)
Wahai tentaraku! Turunlah ke jalan untuk membelaku, hajar rakyat yang mencoba menggulingkanku !
Baca juga: (Antara Gus Dur, Mursi dan Erdogan)
Turki, Recep Tayyip Erdogan:
Wahai rakyatku..! Turunlah ke jalan untuk membelaku, hajarlah tentara yang mencoba menggulingkanku !
Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gusdur):
Wahai tentaraku..! Wahai rakyatku..! Janganlah kalian turun kejalan untuk membelaku. Janganlah kalian saling hajar, tetaplah diam di tempat! Biarlah saya yang turun, aku mencintai kalian "Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian".
Di kalangan nahdliyyin, penggulingan Gus Dur oleh Amin Rais tetap tidak termaafkan, walau hingga sekarang, ia tidak punya urat malu sama sekali (Amin Ora Isin). [dutaislam.com/ ed]