DutaIslam.Com - “Pemerintahan Jokowi-JK harusnya tahun ini menterinya mundur semuanya. Saya katakan secara keras karena ini masalah nyawa warga negara,” ujar Fahri melalui siaran pers, Kamis.
Fahri Hamzah mengomentari soal macet parah saat mudik dan memakan korban. Setidaknya 12 orang meninggal saat terjadi kemacetan.
Soal macet dan memakan korban ini memang agak absurd. Saya setuju dengan Ignasius Jonan bahwa mereka yang meninggal pasti karena memang memiliki masalah kesehatan.
“Kalau ada yang mengutip meninggal karena macet, kok saya baru tahu seumur hidup saya ada yang begitu?” Kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira enggak akan meninggal. Masa kemacetan bisa menimbulkan orang meninggal. Ada yang bilang macet 12 jam sehingga dehidrasi akhirnya meninggal. Lah kalau puasa berapa jam? Lebih dari 12 jam saya kira, buktinya enggak apa-apa. Apalagi ini cuma duduk-duduk saja,” ujar Jonan.
Tapi berhubung otak Fahri Hamzah memang kadang rada sinting bin lebay, saya pun akan mengikuti jalan pikirannya dan membuat pernyataan yang sebanding. Tapi sebelum itu, mungkin perlu untuk saya beri tahu bahwa, selama pemeritahan SBY, minimal ada 7,000 orang meninggal saat mudik lebaran. Jika Fahri Hamzah bicara soal 12 nyawa dan meminta menteri Jokowi mundur semua, saya ingin mengatakan ini dengan sangat serius, bahwa Fahri Hamzah sangat SINTING!
Provokasi yang dilakukan Fahri Hamzah sangat tidak baik bagi alam demokrasi di Indonesia. Tapi Fahri ini DPR independen, jadi kita mau menuntut PKS agar menegurpun sudah tidak bisa, sebab Fahri sudah resmi dipecat oleh PKS. Untuk itulah artikel ini saya turunkan, untuk mengimbangi bacot lebay Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah ini dipecat karena kerap melotarkan pernyataan kontroversi. Sudah ditegur oleh PKS namun tetap ngeyel. Sempat dipanggil oleh majlis syuro PKS, namun selalu menghindar dan bahkan berbohong sedang ada kegiatan di luar. Dalam keadaan seperti itu, Fahri malah sempat-sempatnya memfitnah pimpinan PKS dan menganggap mereka berkomplot.
Setelah dipecat PKS, seharusnya Fahri sudah tidak menjabat sebagai pimpinan DPR. Namun karena pimpinan DPR yang lain seperti Akom dan Fadli masih melindungi Fahri, maka si sinting ini masih bisa memimpin sidang tanpa rasa malu. Di dunia, baru Fahri Hamzah yang bisa begini.
Sikap ngeyel Fahri Hamzah ini sangat memalukan sekaligus memuakkan. Sebagai rakyat biasa, sikap Fahri ini bisa menjadi blunder bagi DPR secara keseluruhan. Jika Fahri tidak dipecat, sebaiknya DPR dibubarkan. Sebab Fahri ini tidak mau mundur dan pimpinan DPR tidak mau mengganti.
Rakyat muak dengan sikap ngeles tingkat ikan buntal ala Fadli Zon yang zonk. Rakyat muak dengan bacot Fahri Hamzah yang sangat sinting. Jika nanti Fadli Zon tidak bisa dilengserkan dari kursi pimpinan DPR oleh MKD, seperti yang terjadi pada Setya Novanto, maka rakyat akan tambah muak dengan para pimpinan DPR.
Pertanyaannya adalah, apakah sikap memuakkan ini akan terus berlanjut? Sampai kapan? Apakah menunggu kemarahan rakyat terakumulasi dan menggruduk DPR?
Sebelum itu terjadi, sebagai rakyat yang menginginkan kedamaian bagi Indonesia, saya ingin bertanya berapa harga ‘nyawa’ Fahri Hamzah di DPR? Kami mau beli, yang penting aturan di negeri ini ditegakkan.
Kalau sudah dipecat partai maka otomatis harus keluar dari semua jabatan DPR.
Sebab sepertinya Fahri Hamzah ini enggan mundur dari kursi DPR karena dirinya tidak akan laku di partai lain. Sementara mau melamar kerja, tidak punya kompetensi. Lagipula perusahaan mana yang mau menampung manusia sejenis Fahri Hamzah? Kalaupun ada, gajinya dipastikan tidak serepresetatif pimpinan DPR dengan segala fasilitasnya.
Dengan dua kenyataan ini, untuk mengurangi kemarahan rakyat karena ulah pimpinan DPR yang memuakkan, dan prihatin dengan karir Fahri Hamzah yang bakal habis jika tidak di DPR, maka saya perlu ada inisiatif donasi untuk membeli Fahri Hamzah. Anggaplah pesangon atau dana awal untuk dagang demi menyambung hidup.
Inilah kenapa saya bertanya berapa harga ‘nyawa’ Fahri Hamzah? Jika nanti sudah ada angkanya, maka nanti kita bisa carikan dana untuk membelinya. PKS juga rasanya tak akan keberatan untuk membayar sejumlah uang agar Fahri mau mundur dari DPR, daripada gugat ke PTUN, ribut-ribut seperti capres kalah Prabowo, ujung-ujungnya bikin muak.
Jadi, berapa harga Fahri Hamzah? Semoga yang bersangkutan mau segera menjawab dan sudi mundur dari kursi DPR dan mata kita steril dari pernyataan-pernyataan sinting Fahri Hamzah. [dutaislam.com/ ab]
Source: seword.com
Source: seword.com
