Salah Paham Menafsiri Hadits Imsak
Cari Berita

Advertisement

Salah Paham Menafsiri Hadits Imsak

Minggu, 12 Juni 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
hadits imsak subuh bilal

DutaIslam.Com - Imsak berasal dari bahasa Arab amsaka yumsiku imsak yang berarti menahan. Secara istilah yang umum dipahami adalah saat seseorang sebaiknya memulai untuk berhenti makan sahur agar tidak terlewat hingga masuk Subuh.

Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Ashim berkata, telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Zaid bin Tsabit telah menceritakan kepadanya, bahwa mereka pernah sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian mereka berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku bertanya, Berapa jarak antara sahur dengan shalat subuh? Dia menjawab, antara lima puluh hingga enam puluh ayat. (HR Bukhari 541 )

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, telah mengabarkan kepada kami Waki’ dari Hisyam dari Qatadah dari Anas dari Zaid bin Tsabit radliallahu ‘anhu, ia berkata; Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan sesudah itu kami beranjak untuk menunaikan shalat. Saya bertanya, kira-kira berapa lama jarak antara makan sahur dan shalat. Ia menjawab, kira-kira selama pembacaan lima puluh ayat. (HR Muslim 1837).

Hadis-hadits ini menunjukkan bahwa jarak menahan (imsak) antara bersahurnya Sayyidina Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dengan sholat Subuh adalah sekitar pembacaan 50 ayat dan jumhur ulama sepakat sekitar 10 menit sebelum azan Subuh.

Mereka yang melarang atau mengharamkan waktu Imsak adalah akibat pemahaman mereka selalu dengan makna dzahir terhadap riwayat-riwayat sebagai berikut:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kamu terhalang dari makan sahur karena adzan Bilal”. Padahal adzan Bilal bukanlah adzan Subuh. 

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai’ dari Sulaiman At Taimi dari Abu Utsman dari Abdullah bin Mas’ud radliallahu ‘anhu, ia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Janganlah sekali-laki adzan Bilal menghalangi kalian untuk makan dan minum. Atau beliau bersabda: Adzan Bilal pada waktu sahur. Sesungguhnya ia adzan hanya untuk membangunkan kalian (HR Bukhari 4887)

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Abu ‘Utsman Al Hindi dari ‘Abdullah bin Mas’ud dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: Adzannya Bilal tidaklah menghalangi seorang dari kalian, atau seseorang dari makan sahur nya, karena dia mengumandangkan adzan saat masih malam, supaya orang yang masih shalat malam dapat pulang dan untuk mengingatkan mereka yang masih tidur. Dan Bilal adzan tidak bermaksud memberitahukan masuknya waktu fajar atau subuh. (HR Bukhari 586)

Jelaslah makna “Janganlah kamu terhalang dari makan sahur karena adzan Bilal” adalah adzan pertama sebelum waktu Subuh untuk membangunkan mereka yang masih tidur.

Oleh karenanya, sebagian ulama berpendapat untuk menghilangkan kesalahpahaman, menggantikan adzan pertama sebelum adzan Subuh dengan pengingat waktu sahur atau sekedar pembacaan shalawat. [dutaislam.com/ ed]

Source: Mutiara Zuhud
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB