DutaIslam.Com - Salah satu Karomah syaikhona mbah kholil Bangkalan adalah bisa semalam menghafal Kitab Imriti, Asymuni dan Al-Fiyah Ibnu Malik sekaligus.
Ketika Kiai Kholil masih muda, dia mendengar bahwa di Pasuruan ada seorang kiai yang sangat sakti mandraguna. Namanya Abu Darin. Kholil muda ingin sekali belajar kepada Abu Darin. Semangat untuk menimba ilmu itu begitu menggebu-gebu pada dirinya sehingga jarak tempuh yang begitu jauh dari Bangkalan di Pulau Madura ke Pasuruan di Pulau Jawa tidak dianggapnya sebagai rintangan berarti, meski harus berjalan kaki. (Baca: Di Tangan Wahabi, Islam Jadi Ekstrim)
Namun apa daya, sesampainya Kholil muda di Desa Wilungan, Pasuruan, tempat kiai Abu Darin membuka pesantren, ternyata Kiai Abu Darin sudah wafat. Dia meninggal hanya beberapa hari sebelum kedatangan Kholil muda. Habislah harapannya untuk mewujudkan cita-citanya berguru kepada kiai yang mempunyai ilmu tinggi tersebut.
Dengan langkah gontai karena capai fisik dan penat mental, hari berikutnya Kholil berta’ziyah ke makam Kiai Abu Darin. Di depan pusara Kiai Darin, Kholil membaca Al-Qur’an hingga 40 hari. Dan pada hari yang ke-41, ketika Kholil tengah ketiduran di makam, Kiai Abu Darin hadir dalam mimpinya.
Dalam kesempatan itu almarhum mengatakan kepada Kholil, “Niatmu untuk belajar sungguh terpuji. Telah aku ajarkan kepadamu beberapa ilmu, maka peliharalah”. Kholil lalu terbangun, dan serta merta dia sudah hafal kandungan kitab Imrithi, Asymuni, dan Alfiyah, kitab utama pesantren itu. Subhanallah. [dutaislam.com/ed]
