GP Ansor Jember Sebut Bupati Simpatisan HTI
Cari Berita

Advertisement

GP Ansor Jember Sebut Bupati Simpatisan HTI

Selasa, 03 Mei 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com – Ratusan anggota Banser dan GP Ansor Kabupaten Jember mendatangi kantor Pemkab Jember, Senin (2/5). Mereka menuntut Pemkab Jember melarang segala bentuk aktivitas yang dilakukan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) di Jember.

“Dalam acara HTI Minggu (1/5) kemarin yang kami datangi, mereka sudah jelas-jelas tidak mengakui Pancasila dan NKRI. Oleh karena itu, kita menuntut agar ormas seperti itu dilarang melakukan aktivitas di Jember,” tegas Ketua PC GP Ansor Jember Ayub Junaidi di hadapan massa di depan halaman Pemkab Jember.

Usai berorasi, jajaran pengurus Ansor dan Banser dipersilakan masuk kantor Pemkab untuk bertemu Bupati Jember Faida. Di depan Bupati Faida, Ayub kembali menegaskan tuntutan Ansor dan Banser agar Faida melarang aktivitas ormas yang tidak mengakui Pancasila dan NKRI.

“Sepengetahuan kami, ormas yang jelas tidak mengakui Pancasila dan NKRI adalah HTI. Maka kami menuntut dan mendesak bupati untuk melarang segala bentuk aktivitas ormas tersebut di Jember,” kata Ayub.

Menanggapi hal itu, Faida menegaskan dirinya sepakat bahwa Pancasila dan NKRI merupakan harga mati. Sebagai bupati, dia memastikan komitmennya atas hal itu. Namun dia juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang melarang aktivitas ormas yang telah memiliki legalitas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) RI.

“Setahu saya HTI itu merupakan ormas yang legal dan punya izin dari Kemenkum HAM. Jadi, sesuai undang-undang, organisasi ini memiliki hak yang sama dengan ormas lain untuk melakukan aktivitas. Saya tentu saja tidak punya kewenangan untuk melarang,” terangnya.

Faida menyarankan GP Ansor dan Banser mengajukan tuntutan tersebut ke Kemenkum HAM RI. “Sebab itu memang sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat,” katanya.

Jawaban ini rupanya tidak memuaskan Ayub. Wakil Ketua DPRD Jember ini mengingatkan Faida bahwa bupati memiliki kewenangan di era otonomi daerah. Apalagi jika menyangkut idealisme negara.

“Contohnya di Jombang, Bojonegoro dan kabupaten lainnya. Bupatinya berani mengambil tindakan tegas melarang aktivitas HTI. Kami ke sini ingin ada ketegasan seperti itu,” tukas Ayub.

Namun Faida bergeming. Wanita berjilbab ini tetap tidak mau melarang HTI melakukan aktivitas di Jember. “Sekali lagi saya tidak punya kewenangan melarang aktivitas ormas yang keberadaannya diakui negara dan memiliki izin Kemenkum HAM,” tegasnya.

Suasana pun mulai memanas. Ayub lalu menuduh Faida sengaja melindungi HTI di Jember. Ayub lalu mengeluarkan hasil print foto kegiatan HTI yang di dalamnya ada foto perempuan diduga Faida.

“Berarti kabar bahwa selama ini anda simpatisan HTI memang benar. Saya juga tahu Anda dua minggu lalu ikut pertemuan HTI di Banyuwangi,” kata Ayub sambil memegang foto hasil print tersebut.

Faida pun langsung menyela Ayub dan membantah tuduhan itu. “Tidak benar tuduhan itu. Silakan Anda tunjukkan buktinya kalau memang itu benar,” tukas Faida.

“Sudah, kalau anda menolak tuntutan kami, maka kami rasa pertemuan ini sudah cukup,” kata Ayub langsung meninggalkan lokasi pertemuan diikuti fungsionaris Banser dan Ansor yang lain. (fat/fat)

Sumber: DetikNews
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB