Oleh KH Musthofa Bisri
Gus Dur...
Oalah guuus guus, panjenengan niku lho, Ketua PBNU, Ketua Fordem,
Presiden WCRP, peraih gelar doktor kehormatan dari puluhan universitas luar negeri,
dekat dengan tokoh lintas agama, punya akses ke para taipan, penulis,
pembicara, dan akhirnya....Presiden RI!!! kok tetep kere to gusss, gussss....
Saat jadi presiden, mbok ya pondoknya dibangun yang megah, rumahnya dipermewah,
membantu dana ke Tebuireng, anak-anaknya dikasih mobil mewah, menantu dan orang
dekat diberi saham di perusahaan ini itu, terus, itu lo guuuus, mbok ya
pakaiannya yang gagah, yang mahal, impor, masak tokoh kelas dunia kok pakai
sarung sama baju murah kelas kaki lima kemana mana..
Ah, presiden RI kok kere sih guuus! (Baca Duta Islam: Presiden Fiqih Itu Bernama Gus Dur)
Panjenengan itu kiai, kok nggak mbangun pondoknya biar megah to
guuuus... Pripun to, lha njenengan itu kata orang-orang kan dekat dengan
Yahudi? Mana ada antek Yahudi kere seperti njenengan guus...
Pripun to gus, katanya panjenengan dekat dengan AIPAC alias Lobi Yahudi
di AS? Mbok ya bikin proposal proyek apalah namanya, biar NU tambah kaya dan
njenengan tambah tokcerrrr. Ya sesekali tirulah cara Pak Harto, gussss....
Panjenengan itu kan dituduh Antek Paman Sam, lha baru beberapa hari
jadi presiden kok nggak sowan ke Bill Clinton? Malah ke China, India, sama
Rusia. Lanjut ke Timur Tengah, lalu Eropa, kemudian baru ke AS. Hmmm, lha
setelah itu kok ke Kuba, ngakak bareng Fidel Castro, kemudian kongkow sama Hugo
Chavez di Venezuela. Ini kan dua sosok yang dibenci Amrik! Wooooo, apa panjenengan
antek AS yang berkhianat sama Paman Sam ya Guuuuus....???
Lhoooo malah ke Palestina, rangkulan mesra sama Yasser Arafat? Panjenengan
sios dados agen Yahudi Israel nopo mboten sih guuuuus? Ealah, panjenengan itu
kan Liberal, iya kan? Kata orang-orang itu lo gusss. Masak sih liberal kok
hobinya silaturrahim ke para ulama. Liberal kok gemar ziarah makam auliya. Liberal kok saat di mobil
tadarus Qur'an sendiri. Liberal cap apa sih gus, panjenengan itu? (Baca Duta Islam: Gus Dur Itu Wali)
Pemimpin macam apa sih panjenengan itu. Sudah punya koneksi banyak,
punya ratusan ribu "milisi" fanatik yang dengan komando panjenengan
siap berperang, kok malah tiba-tiba dengan memamai celana kolor dan berkaos
keluar dari istana; menyuruh mereka menahan diri, memerintahkan mereka balik ke
kampung halaman, dan meminta para pengikut menahan diri agar darah tak tumpah
di bumi pertiwi.
Malah panjenengan akhirnya "rela dimundurkan" dari jabatan.
Pemimpin kok nggak heroik mengkultuskan kekuasaan, to gus....? Pemimpin macam
apa njenengan guus kok pemimpin nggak punya dompet, sering bingung menjawab
saat anak-anak panjenengan minta uang, dikasih uang panjenengan terima tapi
langsung panjenengan berikan kepada siapapun yang meminta/ butuh bahkan tanpa
panjenengan tahu nominal di dalamnya. Pemimpin umat kok memakai prinsip "kantong
bolong" kayak Semar to gus, ya nggak bakal kaya....
Apa betul panjenengan itu Komunis, gara-gara merangkul eks-Tapol PKI?
Lha Komunis macam apa yang hafal kitab Hikam? Bahkan memberi syarah melalui lisan
saat ngaji di Pesantren Ciganjur. Komunis macam apa panjenengan itu?
Katanya, juga, panjenengan itu antek Syi’ah gara-gara dekat Iran? Apa panjenengan
juga bakal dituduh antek Afrika, antek Negro, saat dekat dengan Nelson Mandela,
Gusss? (Baca Duta Islam: Macam-Macam yang Dituduhkan Kepada Gus Dur)
Ohya, foto panjenengan sama Paus Paulus Yohannes II di Vatikan, itu kan
bukti panjenengan dekat dengan kaum Salibis (ini istilah saya pinjam dari
“orang-orang tertentu”)?
Sesekali, dulu, seandainya sempat, panjenengan sebagai presiden pun
bisa foto bareng sama Brad Pitt, Zenedine Zidane atau Marcello Lippi sekalian,
supaya tuduhannya terasa lengkap: antek Hollywood, antek FIFA, agen Italia.
Jika tuduhannya masih kurang lengkap, panjenengan kan bisa berpose
sejenak di depan toko elpiji, biar sekalian dituduh agen elpiji. Nopo ngoten,
gus? (Baca Duta Islam: Alasan KH As'ad Situbondo Memusuhi Gus Dur)
Tapi..... Ah, sudahlah, njenengan memang emboh guuus...guuus.. ..banyak
banget gus pokoknya, kok njenengan gak sedih to gus? kulo kenal sanget
panjenengan gus, yang gak kenal panjenengan mungkin bisa ikut-ikutan kemakan
fitnah dan cercaan itu, tapi orang yang kenal dekat panjenengan bakal slalu
inget kebaikan njnengan gus, Al Faatihah...[dutaislam.com/ab]
