Presiden Joko Widodo-Kiai Ma'ruf Amin. Foto: Istimewa. |
Hal ini disampaikan Rais Syuriyah PCINU Australia dan New Zealand Nadirsyah Hosen. Menurut Gus Nadir, ada tiga gagasan kebangsaan NU yang penting disalurkan; yakni penguatan cita-cita revolusi mental, penguatan ekonomi-kesejahteraan dan konsolidasi Islam ramah dalam level global.
“Pertama, Kiai Ma’ruf Amin bisa membantu terwujudnya revolusi mentalnya Pak Jokowi dengan pendidikan keagamaan di periode keduanya nanti jika terpilih,” kata Gus Nadir, Jumat (10/08/2018) dilasir dutaislam.com dari NU Online.
Disamping itu, lanjur Gus Nadir, dengan adanya Kiai Ma’ruf di samping Jokowi diharapkan realisasi cita-cita besar revolusi mental yang dianggap belum terlihat akan semakin nyata.
Gagasan kedua yang perlu didorong adalah penguatan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Gus Nadir menilai keberadaan Kiai Ma’ruf di samping Jokowi akan berdampak besar pada perbaikan ekonomi bangsa,
“Selama ini KH Ma’ruf Amin sudah sangat memberikan kontribusi melalui program ekonomi syariah,” lanjutnya.
Penguatan ekonomi dinilai sangat penting mengingat minimnya penguasaan umat Islam terhadap akses ekonomi tanah air.
“Dari segi SDM dan pengusaan ekonomi umat Islam hanya sekitar 20 persen, padahal umat Islam di Indonesia mencapai 80 persen (dari jumah penduduk),” jelasnya.
Selanjutnya, tingginya prosentase penguasaan dibanding dengan banyaknya jumlah Muslim diduga menjadi salah satu penyebab ketimpangan sosial di Indonesia. Nah, pada aspek ini, Kiai Ma’ruf dipandang tepat mengisi ceruk masalah perekonomian dengan gagasan yang sejak lama ditekuninya.
Masukan ketiga terkait konsolidasi peran Indonesia dalam forum-forum komunitas Islam di level global. Sebagai negara muslim terbesar di dunia, lobi dan relasi KH Ma’ruf Amin di tingkat internasional sangat diperhitungkan dan itu bisa menambah diplomasi saat kita berhadapan dengan isu-isu keislaman di arena global.
“Peran Kiai Ma’ruf saya kira sangat penting untuk membangun perdamaian dunia maupun memecahkan berbagai konflik di Timur Tengah dan di tempat lainnya,” pungkasnya, masih dilansir dari NU Online. [dutaislam.com/pin]